Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penelitian AS Ungkap Manfaat Remdesivir, Mengurangi Waktu Pemulihan Pasien Corona 31 Persen

Remdesivir terbukti efektif melawan virus corona dalam sebuah studi besar dan terbukti obat ini bisa memulihkan pasien dengan cepat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Penelitian AS Ungkap Manfaat Remdesivir, Mengurangi Waktu Pemulihan Pasien Corona 31 Persen
Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 

FDA berencana untuk mengumumkan otorisasi penggunaan darurat untuk remdesivir.

Remdesivir, salah satu obat yang sedang menjalani uji coba pada penyakit Covid-19.

Meski demikian, obat ini satu-satunya yang terjauh penelitiannya.

Obat ini diberikan secara intravena dan dirancang untuk mengganggu kemampuan virus untuk menyalin materi genetiknya.

Dalam uji hewan terhadap sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), penyakit yang disebabkan oleh virus corona juga, obat ini membantu mencegah infeksi.

Selain itu juga terbukti mengurangi tingkat keparahan gejala bila diberikan cukup awal.

Akan tetapi di belahan dunia manapun, obat ini belum mengantongi izin penggunaan secara legal.

Baca: Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat, Remdesivir Sembuhkan Pasien Covid-19

Baca: Malaysia Dipilih WHO untuk Menguji Coba Obat Remdesivir, Apa itu Remdesivir?

Berita Rekomendasi

Studi NIH dengan cepat mendaftarkan lebih banyak pasien dari tujuan awalnya yaitu hanya 440 pasien.

Penelitian diperluas untuk memberikan lebih banyak jawaban atas pertanyaan tentang remdesivir.

Beberapa pertanyaan memang menghantui kegunaan obat ini, seperti sub kelompok yang mungkin tidak bisa diobati dengan ini.

Besarnya skala studi juga dapat mengeksplorasi faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi kemanjuran obat, seperti seberapa dini obat ini harus diberikan.

Tujuan awal studi NIH ini juga berubah dari menentukan persentase pasien yang butuh ventilator, pulih, atau meninggal setelah 15 hari perawatan.

Sekarang bergeser kepada tujuan untuk menentukan waktu pemulihan seperti pasien bisa tidak butuh bantuan oksigen atau rawat inap.

"Kami bersemangat dan optimis," kata seorang pakar, Mark Denison dari Universitas Vanderbilt.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas