Ratusan Warga California Berdemo di Pantai: Abaikan Jarak Sosial, Tuntut Gubernur Cabut Lockdown
Ratusan warga California, Amerika Serikat berbondong-bondong turun ke jalan untuk menuntut pemerintah atas pembukaan lockdown.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Sebenarnya, meski pantai ini ditutup Gubernur Newsom, tapi masih banyak orang yang berjalan di sana dan bersepeda.
Salah seorang pengunjuk rasa, Joe Ranciato from Roseville, California melakukan aksinya namun tetap memperhatikan social distancing.
Dia memasukkan dirinya ke dalam sebuah sangkar yang dibuat sendiri dari pipa plastik dan selotip.
"Aku benar-benar muak dengan apa yang terjadi. Saya tidak suka kebebasan saya dalam bahaya," ujar pria 58 tahun ini.
Sementara itu seorang Angkatan Darat, Andrew Norman juga turut andil dalam protes itu.
Dia merasa pemerintah sudah berlaku bagaikan diktator.
Baca: Legenda AS Roma Yakin Potensi Hebat Sandro Tonali, Sebut Campuran Pirlo & Gattuso
Baca: Dampak Covid-19, PDB AS Menyusut 4,8 Persen pada Kuartal I Tahun 2020
"Saya bertugas di Angkatan Darat dan memerangi tiran dan diktator di luar negeri dan ini sudah terlalu jauh."
"Aku tidak melakukan itu untuk kembali ke sini dan hidup di bawah seorang tiran di negaraku sendiri," kata Norman.
Sementara itu, Gubernur Newsom sebenarnya menyadari kegelisahan warga California.
Namun dia menuntut warga agar mau bersabar lebih lama sebagai persiapan membuka perekonomian lagi.
"Kita semua tidak sabar. Kita harus benar-benar mempertimbangkan bagaimana kita membuka kembali perekonomian ini," katanya.
Newsom mengatakan bahwa infeksi corona di California sudah mulai membaik.
Jadi angka kasus infeksi di negara bagian ini sudah melewati angka 50.000 dan 2.000 kematian.
Namun statistik rawat inap menunjukkan perkembangan yang baik dan ini membuat Newsom berharap banyak.
Semua ini bisa berhasil karena warganya mau menjalani jarak sosial selama ini.
"Kita bisa mengacaukan semua itu. Kita dapat mengatur semua itu kembali dengan membuat keputusan yang buruk," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)