Ratusan Warga California Berdemo di Pantai: Abaikan Jarak Sosial, Tuntut Gubernur Cabut Lockdown
Ratusan warga California, Amerika Serikat berbondong-bondong turun ke jalan untuk menuntut pemerintah atas pembukaan lockdown.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga California, Amerika Serikat berbondong-bondong turun ke jalan untuk menuntut pemerintah atas pembukaan lockdown.
Para warga itu mengibarkan bendera dan berkumpul di Huntington Beach di California untuk melancarkan protes.
Setidaknya ada 700an orang yang menyerbu pantai California selatan itu, sebagaimana dikutip dari The Sun.
Baca: Tampil Gemilang, Pelatih AS Roma Harap Chris Smalling Bertahan
Baca: Diterpa Pandemi Covid-19, American Airlines Kehilangan 2,2 miliar Dolar AS
Mereka berkumpul tanpa mempedulikan sosial distancing untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Padahal korban tewas di sana sudah mencapai lebih dari 65.000 jiwa.
Para warga ini berkonvoi di sepanjang Pacific Coast Highway setidaknya sepanjang satu mil panjangnya.
Protes itu terjadi setelah Gubernur California, Gavin Newsom memerintahkan semua pantai di Orange County untuk sementara waktu ditutup.
Ini dilakukannya karena mendapati ribuan orang berkumpul di Huntington Beach dan dekat Pantai Newport akhir pekan lalu.
Negara bagian ini sudah memasuki minggu ke tujuh di bawah penguncian untuk menanggulangi infeksi corona.
Di California, semua bisnis tidak penting dinonaktifkan sementara.
Gym, bar, pusat perbelanjaan, ruang makan restoran, dan arena olahraga semuanya tetap ditutup.
Di pusat kota Huntington Beach, yang terkenal dengan ombak selancar terkenal di dunia, pengunjuk rasa melambaikan bendera Amerika dari jendela mobil.
Mereka membawa serta poster-poster bertuliskan "Buka Cali Sekarang".
Sebuah pesawat berdengung di atas kepala dengan tanda bertuliskan "Newsom mengerikan! Buka California."
Baca: Hargianto Ceritakan Awal Mula Dirinya Ditempatkan Jadi Gelandang
Sebenarnya, meski pantai ini ditutup Gubernur Newsom, tapi masih banyak orang yang berjalan di sana dan bersepeda.
Salah seorang pengunjuk rasa, Joe Ranciato from Roseville, California melakukan aksinya namun tetap memperhatikan social distancing.
Dia memasukkan dirinya ke dalam sebuah sangkar yang dibuat sendiri dari pipa plastik dan selotip.
"Aku benar-benar muak dengan apa yang terjadi. Saya tidak suka kebebasan saya dalam bahaya," ujar pria 58 tahun ini.
Sementara itu seorang Angkatan Darat, Andrew Norman juga turut andil dalam protes itu.
Dia merasa pemerintah sudah berlaku bagaikan diktator.
Baca: Legenda AS Roma Yakin Potensi Hebat Sandro Tonali, Sebut Campuran Pirlo & Gattuso
Baca: Dampak Covid-19, PDB AS Menyusut 4,8 Persen pada Kuartal I Tahun 2020
"Saya bertugas di Angkatan Darat dan memerangi tiran dan diktator di luar negeri dan ini sudah terlalu jauh."
"Aku tidak melakukan itu untuk kembali ke sini dan hidup di bawah seorang tiran di negaraku sendiri," kata Norman.
Sementara itu, Gubernur Newsom sebenarnya menyadari kegelisahan warga California.
Namun dia menuntut warga agar mau bersabar lebih lama sebagai persiapan membuka perekonomian lagi.
"Kita semua tidak sabar. Kita harus benar-benar mempertimbangkan bagaimana kita membuka kembali perekonomian ini," katanya.
Newsom mengatakan bahwa infeksi corona di California sudah mulai membaik.
Jadi angka kasus infeksi di negara bagian ini sudah melewati angka 50.000 dan 2.000 kematian.
Namun statistik rawat inap menunjukkan perkembangan yang baik dan ini membuat Newsom berharap banyak.
Semua ini bisa berhasil karena warganya mau menjalani jarak sosial selama ini.
"Kita bisa mengacaukan semua itu. Kita dapat mengatur semua itu kembali dengan membuat keputusan yang buruk," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)