Salon Kuku Jadi Sorotan Gubernur California, Dianggap Pusat Penyebaran Corona di Komunitas
Pada konferensi pers Kamis (7/5/2020), Gubernur California Gavin Newsom menilai salon kuku adalah sumber penyebaran Covid-19 secara komunitas.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pada konferensi pers Kamis (7/5/2020), Gubernur California Gavin Newsom menilai salon kuku adalah sumber penyebaran Covid-19 secara komunitas.
Pidato ini disampaikannya bersamaan dengan sejumlah negara bagian AS yang sudah membuka lockdownnya.
Para pemerintah di sana juga mengizinkan para manicurist untuk membuka praktik kembali.
Newsom sebelumnya sudah mengumumkan empat fase rencana untuk membuka California kembali.
Mengutip CNBC, bisnis dan kegiatan ekonomi di California akan dimulai pada Jumat (8/5/2020) ini.
Baca: Ajudan Presiden AS di Gedung Putih Terinfeksi Corona, Trump dan Pence Dinyatakan Negatif Covid-19
Baca: Jumlah Kematian Capai 76 Ribu, AS Gambarkan Wabah Covid-19 Lebih Buruk dari Serangan Pearl Harbor
Namun tidak seperti kebanyakan negara bagian, California tidak mengizinkan salon kuku untuk beroperasi lagi.
Jadi para manicurist ini masih harus bersabar hingga negara bagian mencapai fase ketiga.
Sementara itu saat ini California masih ada di fase 1 menuju fase 2.
Bahkan penyebaran Covid-19 di salon kuku ini menjadi sorotan bagi gubernur.
Dia khawatir hal yang sama akan terulang bila tempat seperti ini cepat dibuka kembali.
"Semua ini dimulai di negara bagian California, komunitas pertama yang menyebar, di salon kuku," kata Newsom.
"Aku sangat khawatir tentang itu," ujarnya.
Direktur kesehatan negara juga telah menempatkan tanda merah ke salon kuku.
Salon kuku dianggap sebagai bisnis yang beresiko tinggi dalam penyebaran corona.
Sama halnya dengan pusat kebugaran dan salon rambut.
Hal ini membuat seorang pemilik salon kuku, Saunders dan James Nail Care di Oakland, California, Michelle Saunders James merasa kaget karena tidak mengira salon kuku dianggap pusat Covid-19.
Dia mengatakan belum mendengar apa pun dari pejabat kesehatan maupun Dewan Tukang Cukur dan Kosmetologi California tentang wabah coronavirus yang berasal dari salon kuku.
"Seandainya mereka tahu, ini adalah situasinya, sama sekali tidak ada informasi yang dikirim kepada setiap orang yang merawat kuku di industri ini," kata James.
"Sangat menakutkan mendengarnya," tambahnya.
Memang selama ini Newsom tidak memberikan informasi spesifik tentang dugaan hubungan antara wabah corona California dan salon kuku.
James mengaku tidak terkejut, salon kuku berada dalam fase 3 dari rencana pembukaan kembali negara.
Tapi daripada itu, James lebih khawatir pernyataan gubernur akan membuat orang takut pergi ke salon kuku.
James mempekerjakan 12 orang di salon kukunya yang baru dibuka pada Januari dan ditutup sejak pertengahan Maret.
James sudah mempersiapkan perlatan pelindung diri dan desinfektan untuk kembali beroperasi.
"Secara intuitif saya hanya mengikuti aturan tentang apa yang akan dikenakan oleh seorang perawat atau seorang dokter, atau sesuatu yang lebih di bidang medis," katanya.
Baca: Dermawan Misterius Beri Dana Fantastis 1 Juta Dolar AS, Tim Medis RS di California Akan Terima Bonus
Baca: Gubernur California Kucurkan 125 juta Dolar AS untuk Imigran Ilegal yang Terdampak Corona
Sementara itu, menyusul rencana membuka California kembali, Senin lalu Newsom mengumumkan akan membuka bisnis berisiko rendah, termasuk toko buku, gudang, toko bunga, dan banyak lagi dengan meminimalisir kerumunan pembeli.
Negara bagian California duduk di posisi ke-lima total kasus infeksi Covid-19 terbanyak di Amerika Serikat.
Hingga Jumat (7/5/2020) infeksi corona tercatat 62.477.
Sementara jumlah korban jiwanya adalah 2.545.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)