Ada Kluster Baru Virus Corona di Jilin China: Perbatasan Ditutup, Transportasi Diputus
Para penduduknya hanya diperbolehkan keluar kota itu apabila telah diuji negatif untuk Covid-19 dalam 48 jam terakhir
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pandemi virus corona atau Covid-19 di China sempat mereda.
Beberapa daerah di China sempat melonggarkan lockdown atau karantinanya.
Baca: Penjaga Tiket Kereta Api Inggris Meninggal karena Covid-19 setelah Diludahi Pria dengan Virus Corona
Namun baru-baru ini China 'didatangi' lagi virus corona.
Melansir Kompas.com, satu kota di timur laut China menutup sebagian perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah muncul kluster baru virus corona lokal.
Hal ini memicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi di Negeri Panda itu.
Dilansir media Perancis AFP, kota Jilin yang terletak di Provinsi Jilin, dengan populasi lebih dari 4 juta jiwa itu menangguhkan layanan transportasi bus pada Rabu (13/5/2020).
Para penduduknya hanya diperbolehkan keluar kota itu apabila telah diuji negatif untuk Covid-19 dalam 48 jam terakhir dan menyelesaikan isolasi mandiri yang ketat.
Tempat publik seperti bioskop, pusat kebugaran dalam ruangan, warung internet dan tempat hiburan tertutup lainnya segera ditutup.
Apotek di sana bahkan harus melaporkan semua penjualan obat demam, dan obat anti-virus berdasarkan pernyataan pemerintah setempat.
Sementara itu, sebuah kluster kasus baru infeksi dilaporkan di pinggiran Shulan selama akhir pekan, dengan wakil wali kota Jilin, pada Rabu memperingatkan bahwa situasinya "sangat parah dan rumit" dan "ada risiko besar penyebaran lebih lanjut".
Kota Jilin melaporkan enam kasus baru pada Rabu, semua terkait dengan kluster Shulan.
Sehingga jumlah total kasus yang dikaitkan dengan pekerja binatu lokal menjadi 21 kasus.
Shulan menutup transportasi umum serta kereta yang meninggalkan kota pada Minggu.
Kota Jilin, kota terbesar kedua di provinsi Jilin, juga menangguhkan layanan kereta api dari stasiun kereta api utamanya pada Rabu pagi, berdasarkan laporan stasiun televisi CCTV.
China telah mengendalikan sebagian besar virus, tetapi mengkhawatirkan adanya potensi gelombang kedua karena telah mengangkat lockdown dan pembatasan di seluruh negeri.
Munculnya kasus baru di Wuhan dalam beberapa hari terakhir, setelah berminggu-minggu tanpa infeksi baru, telah mendorong kampanye untuk menguji 11 juta penduduk di kota tempat Covid-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu itu.
Restoran harus diperiksa oleh pakar Sementara di Sichuan, China, seorang warga bernama Huilin Li mengatakan kepada Kompas.com melalui aplikasi WeChat pada Rabu (13/5/2020) bahwa saat ini kondisi selain di Provinsi Jilin sudah mulai kondusif.
Beberapa tempat umum sudah dibuka.
Huilin sendiri sudah kembali bekerja ke kantor sejak April lalu.
Restoran sudah buka, Huilin juga mulai berani makan bersama suaminya di restoran yang sudah diizinkan buka.
"Beberapa tempat (restoran) membutuhkan pemeriksaan dari pakar dan dokter yang menentukan kapan (restoran) mereka itu bisa dibuka kembali," jelas Huilin.
Dia juga menambahkan bahwa warga yang tinggal di kota-kota berisiko rendah memiliki kehidupan yang cukup normal.
Baca: Seorang Suster Kuras Kartu Kredit Pria Lansia yang Sekarat karena Corona, Kini sang Pasien Meninggal
"Kami menggunakan kartu hijau yang bisa mengakses masuk ke tempat umum seperti mall dan supermarket."
Menurut Huilin, selain untuk akses masuk tempat umum, kartu hijau itu juga bisa digunakan untuk melacak kasus baru virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kluster Baru Infeksi Virus Corona di Kota Jilin, China