Pihak Berwenang Chile Lakukan Karantina Khusus bagi Lansia Demi Perlambat Lonjakan Infeksi Covid-19
Chile berharap dapat memperlambat penyebaran Covid-19 setelah memberlakukan karantina mandiri wajib/khusus untuk semua warga berusia 75 tahun/lebih.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Santiago tengah berusaha untuk mempelambat kenaikan infeksi virus corona baru.
Karantina khusus diberlakukan di Ibu Kota Chile pada Jumat (15/5/2020) setelah secara singkat meredakan pembatasan lockdown.
Dikutip Tribunnews dari VOA News, Jumat (15/5/2020), sebelumnya Kementerian Kesehatan melaporkan 2.660 kasus baru pada Rabu, (13/5/2020).
Kasus infeksi pada hari itu dicatat melonjak sekira 60 persen dari kasus hari Selasa, (12/5/2020).
Sekira 27.216 infeksi di wilayah metropolitan Santiago mewakili sejumlah besar kasus Covid-19 di Chile.
Lebih lanjut, Chile berharap dapat memperlambat penyebaran virus corona setelah memberlakukan karantina mandiri wajib/khusus ini.
Karantina khusus itu diberlakukan untuk semua warga negara berusia 75 tahun atau lebih.
Baca: Wuhan Lakukan Tes Massal pada 11 Juta Warga, Fokus pada Lansia serta Daerah Padat Penduduk
Baca: Video Lansia 71 Tahun Dihukum Polisi Gara-gara Nekat Buka Toko Sayur saat Lockdown
Jam Malam Nasional
Sebagai catatan, Chile telah berada di bawah jam malam nasional, mulai pukul 22.00-05.00 pagi waktu setempat.
Selain itu, penggunaan masker diwajibkan saat berada di ruang publik dan transportasi umum.
Bila melanggar aturan tersebut harus membayar denda sekitar 60 dolar AS (Rp 890 ribu).
Sejauh ini, berdasar data dari worldmeters, Chile telah mengonfirmasi 37.040 kasus infeksi virus corona.
Baca: Chili Gali 2.000 Makam untuk Antisipasi Lonjakan Kematian karena Covid-19
Baca: Pemimpin Serikat Pekerja Chile Ungkap Rumah Sakit di Santiago Hampir Penuh sebelum Puncak Corona
Meningkatkan Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien
Secara terpisah, mengutip dari Republic World, ketika jumlah kasus dilaporkan meningkat dengan cepat, Otoritas Kesehatan Chile bergegas meningkatkan jumlah tempat tidur untuk pasien kritis.
Untuk diketahui, awalnya, rencana untuk meningkatkan kapasistan ranjang rumah sakit akan dilakukan pada Juni 2020 mendatang.
Lebih lanjut, Chile disebut belum mencapai puncak penyebaran virus corona.
Sebelumnya, pihak berwenang memperkirakan puncak infeksi akan terjadi pada akhir Mei dan awal Juni 2020 mendatang.
Bagi kebanyakan orang, virus corona menyebabkan gejala ringan atau sedang.
Gejala itu seperti demam dan batuk, dan hilang yang hilang dalam dua hingga tiga minggu.
Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua serta orang-orang dengan masalah kesehatan yang mendasari, gejela virus corona menyebabkan penyakit lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian.
2.000 Kuburan Disiapkan
Dikutip Tribunnews dari France24, penggali kubur dikabarkan tengah mempersiapkan 2.000 makam baru untuk mengatasi pandemi di Chili.
Sebagai catatan, Covid-19 telah merenggut 368 nyawa di Chili sejak 3 Maret 2020 lalu.
"Kita harus membandingkannya dengan negara-negara lain yang telah menggunakan kuburan massal," kata Direktur Pemakaman Rashid Saud.
"Dengan negara-negara yang dilaporkan 'membiarkan' mayat membusuk di jalanan dan menyimpan jasad di truk," ungkap Saud.
"Hal itu yang ingin kita hindari dan mudah-mudahan kita tidak perlu menggunakannya (makam)," kata Saud.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)