Pantai dan Kafe di Eropa Penuh Sesak Pengunjung yang Sambut Pelonggaran Lockdown
Setelah mencatat angka kematian yang perlahan merendah, sebagian negara Eropa melonggarkan kuncian dengan membuka bar, kafe, hingga pantai.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Setelah mencatat angka kematian yang perlahan merendah, sebagian negara Eropa melonggarkan kuncian dengan membuka bar, kafe, hingga pantai.
Italia dan Spanyol semakin mengurangi pembatasan pada Senin (18/5/2020) lalu setelah mendapati angka kematian harian terendah selama dua bulan.
Italia mencatat 145 kematian Covid-19 baru pada Minggu (17/5/2020).
Angka ini sekaligus jadi yang terendah sejak negara itu memulai lockdown pada 9 Maret silam, sebagaimana dilaporkan The Sun.
Baca: Rick Bright Ungkap Kekurangan Alat Medis, Donald Trump Mengkritik: Dia Tidak Puas
Baca: Fakta Unik Andorra, Negara yang Terkurung Daratan di Eropa Barat Daya
Sementara itu di Spanyol, ada 87 korban jiwa harian terendah setelah dua bulan terinfeksi corona.
Padahal sebelumnya, kedua negara ini memiliki lebih dari 900 kematian per-hari saat puncak wabah.
Inggris mencatat 170 kematian harian terendah sejak Maret, namun penguncian nasional belum dicabut maupun dilonggarkan.
Senin (19/5/2020) Italia sudah banyak membuka bisnis tidak penting termasuk toko, bar, dan salon rambut.
Gereja-gereja juga diizinkan mengadakan kebaktian termasuk di Basilika Santo Petrus tempat Paus Fransiskus memimpin misa merayakan ulang tahun ke-100 Yohanes Paulus II.
Sejatinya pemerintah pusat Italia masih ingin mengunci negara hingga akhir Mei ini.
Namun tekanan para gubernur daerah yang mengancam akan membuka wilayahnya kembali membuat pemerintah pusat urung diri.
Pemerintah regional Sardinia, Veneto dan Calabria mengatakan mereka akan mendorong langkah-langkah pelonggaran maksimum sesegera mungkin.
Namun perjalanan antar wilayah dan ke Italia masih dilarang hingga setidaknya 3 Juni 2020.
Spanyol mulai membuka perdagangan meski ada kekhawatiran soal jarak sosial.
Bahkan Madrid dan Barcelona telah mengizinkan toko kecil untuk beroperasi secara minimal, meski kedua wilayah ini belum memasuki fase 1 pembukaan daerah.
Masih di Spanyol, kini perkumpulan di luar ruangan dalam 10 orang diizinkan.
Di kota terbesar kedua di Andalusia Spanyol, Malaga, para pemilik kafe tampak sedang mengukur jarak antar meja demi bersiap menyambut pelanggan lagi.
Pulau-pulau Formentera dan Cabrera di Balearic, dan La Graciosa, El Hierro dan La Gomera di Kepulauan Canary akan diizinkan memsuki fase 2 pembukaan daerah.
Hingga mungkin ke depannya pusat perbelanjaan dibuka kembali dan pertemuan 15 orang diizinkan.
Kendati demikian PM Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan dia akan meminta Parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat sampai akhir Juni.
Meski kegiatan lokal sudah dibuka, bisnis pariwisata masih akan lesu karena akses turis asing masih ditutup.
"Spanyol membutuhkan pariwisata. Tetapi pariwisata membutuhkan keamanan. Ia membutuhkan jaminan kesehatan," kata Sanchez.
Sementara itu Belgia akan mulai membuka kembali sekolah dasar dan menengah hari ini di bawah kondisi yang ketat untuk memisahkan anak-anak dan guru.
Baca: Terapkan Social Distancing, Restoran di Jerman Ini Bagikan Topi Pelindung Lucu untuk Tamu
Baca: Toko, Restoran dan Salon Rambut Kembali Buka di Italia
Portugal, Yunani, Denmark, dan Irlandia juga mengurangi langkah penguncian mereka sedikit demi sedikit.
Pantai penuh sesak di Yunani dan peselancar berbondong-bondong ke Lacanau yang baru dibuka kembali di Prancis setelah dua bulan ditutup.
Taman-taman di sekitar Paris dan Annecy ditumbuhi bunga matahari.
Sementara di Jerman kafe outdoor sibuk dengan ramainya pelanggan.
Selama akhir pekan payung dan kursi berjemur mulai muncul di garis pantai di Italia menjelang pembukaan negara yang diharapkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)