Reporter CNN Ditangkap Petugas saat Siaran Langsung Aksi Protes George Floyd
Polisi Minneapolis memborgol seorang reporter kulit hitam dari CNN saat melakukan siaran langsung aksi protes George Floyd pada Jumat (29/5/2020) lalu
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Polisi Minneapolis memborgol seorang reporter kulit hitam dari CNN saat melakukan siaran langsung aksi protes George Floyd pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Penangkapan itu terjadi di tengah siaran langsung dan reporter, Omar Jimenez terlihat kebingungan.
Sementara itu, petugas yang memeriksa tidak menjelaskan apapun hingga kedua tangan reporter diborgol.
Omar diketahui baru saja menunjukkan gambar seorang demonstran ditangkap aparat setelah sejumlah petugas tiba-tiba mengelilinginya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Lebih dari satu jam kru tv ini baru dibebaskan.
"Yang memberi saya sedikit kenyamanan adalah bahwa hal itu (penangkapannya) terjadi di siaran langsung TV," kata Jimenez kepada penonton setelah dia dibebaskan.
"Kau tidak perlu meragukan ceritaku."
"Itu tidak diedit dengan cara apa pun, kau melihatnya dengan matamu sendiri," ujar reporter ini.
Kamis (18/5/2020) lalu menandai hari ketiga protes atas tindakan polisi pada George Floyd yang dilakukan warga Minnesota.
Sebelumnya pada Senin (25/5/2020) beredar sebuah video seorang pria kulit hitam, George Floyd yang merintih tidak bisa bernapas karena polisi menindih lehernya.
"Tolong aku tidak bisa bernapas," ucap Floyd lirih.
Baca: Kematian George Floyd, Trump: FBI & Departemen Kehakiman Sudah Saya Perintahkan Lakukan Penyelidikan
Baca: Demo Bela George Floyd Ricuh, 40 Demonstran Ditangkap akibat Kekerasan hingga Ludahi Polisi
Alih-alih melepaskan leher Floyd, polisi Derek Chauvin tidak bergeming sedikitpun hingga pria malang itu tidak sadarkan diri.
Ada empat polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd, dimana Chauvin sudah didakwa pembunuhan pada Jumat (29/5/2020).
Pria kulit hitam berusia 40 tahunan itu ditangkap karena diduga membeli makanan di sebuah toko dengan uang palsu senilai USD 20 atau sekira Rp 294 ribu.
Kematian Floyd membangkitkan lagi amarah komunitas kulit hitam dan warga AS pada umumnya terkait rasisme polisi pada orang kulit hitam.
Protes tidak terhindarkan, kantor polisi dan pertokoan beberapa diantaranya ludes terbakar.
Rekaman milik reporter CNN, Jimenez memperjelas ketegangan rasial di kota itu dan seluruh negeri.
"Seorang reporter CNN dan tim produksinya ditangkap pagi ini di Minneapolis saat melakukan pekerjaan mereka, meskipun mengidentifikasi diri mereka sendiri."
"Sebuah pelanggaran yang jelas terhadap hak Amandemen Pertama mereka."
"Pihak berwenang di Minnesota, termasuk gubernur, harus segera melepaskan tiga karyawan CNN," bunyi pernyataan CNN pada Twitternya.
Baca: Polisi yang Injak Leher George Floyd Disebut Pernah Coba Bunuh Pria Ini, hingga Menembak Jarak Dekat
Baca: George Floyd Ditangkap Polisi, Diinjak hingga Meninggal karena Uang Palsu Senilai Rp 294 Ribu
Penyiar CNN, John Berman mengatakan Gubernur Minnesota, Tim Waltz memohon maaf kepada Presiden CNN, Jeff Zucker setelah dia melaporkan hal ini.
Gubernur mengatakan akan berupaya membebaskan para jurnalis itu.
Penangkapan itu dikecam oleh Dorothy Tucker, presiden National Association of Black Journalists.
"Saya tidak bisa menduga dan kesal untuk menyaksikan rasisme struktural ini secara real time."
"Kami memantau situasi ini dengan seksama," cuitnya.
Sebelumnya, Jimenez mengatakan para kru telah berdiri di jalan selama sekitar satu setengah jam sebelum aktivitas polisi mulai meradang.
Dia dan kru lainnya berjalan ke sudut untuk keluar dari jalanan.
Baca: Polisi yang Menindih Leher George Floyd hingga Meninggal Didakwa Pembunuhan
Baca: Polisi Pembunuh dan George Floyd Ternyata Pernah Bekerja 17 Tahun Bersama Jadi Satpam
Saat sudah live, Jimenez bertanya pada polisi terkait kemana mereka bisa keluar dari posisinya saat itu.
Dia juga sudah mengatakan bahwa mereka anggota pers.
"Ini adalah salah satu unit patroli negara yang bergerak maju di jalan, melihat dan membubarkan para pemrotes pada saat itu bagi orang-orang untuk membersihkan daerah itu. Dan jadi kami berjalan pergi," kata Jimenez.
"Mengapa saya ditahan, Tuan?" tambahnya.
Sementara itu, kondisi Minnesota membuat Gubernur Waltz menyatakan keadaan darurat di wilayahnya.
Pengamanan nasional dikerahkan untuk menanggulangi aksi massa ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)