Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terowongan Angker Tempat Pembunuhan di Jepang Difilmkan Malah Jadi Tongkrongan Remaja

Penduduk setempat sudah membuat pagar sekali pun masih juga dirusak menerobos ke dalam terowongan tersebut.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terowongan Angker Tempat Pembunuhan di Jepang Difilmkan Malah Jadi Tongkrongan Remaja
Nishi Nihon Shimbun
Terowongan Inunaki di Kota Hisayamaperfektur Fukuoka Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

 TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Terowongan angker Jepang tempat pembunuhan di kota Hisayama perfektur Fukuoka Jepang ditayangkan 7 Februari 2020 malah kini jadi tempat tongkrongan remaja, buang sampah sembarangan dan corat-coret, diprihatinkan penduduk setempat.

"Orang muda nongkrong seperti nya setiap hari dan membuang sampah smapai corat coret batu sekitarnya. Hal ini sangat menjengkelkan dan kami berharap pemda setempat mau bergerak keras segera," ungkap Uchiyama soerang warga sekitarnya yang tinggal di kota Hisayama Senin ini (1/6/2020).

Di bekas Terowongan Inunaki, yang membentang antara Hisayama-cho dan Miyawaka-shi di Perfektur Fukuoka, ada banyak kasus  yang meresahkan penduduk karena tindakan ceroboh yang dilakukan oleh anak muda yang berkunjung pada malam hari.

Tampaknya film horor (dirilis pada bulan Februari) tentang tempat yang sama itu memiliki pengaruh kepada para anak muda di Jepang.

Bahkan ada yang datang dari jauh seperti dari Ibaraki tetangga Tokyo, khusus ke Fukuoka mengunjungi lokasi angker tersbeut.

Penduduk setempat sudah membuat pagar sekali pun masih juga dirusak menerobos ke dalam terowongan tersebut.

BERITA TERKAIT

Akhirnya pihak pemda menutup dengan batu pintu masuk terowongan itu dan anak muda mencorat coret batu dengan cat semprot tinta Pylox mereka.

Terowongan lama terletak di dekat Terowongan Shin-Inunaki jalan tol perfektur Fukuoka  Expressway, dan saat ini tidak dapat diakses. 

Ada lubang dan bebatuan di jalan-jalan di sekitarnya, dan kedua pemerintah daerah memiliki gerbang di pintu masuk untuk mencegah intrusi. 

Di sisi Hisayama, yang juga memiliki kamera pengintai terpasang, ada sejumlah besar sampah seperti kaleng bir kosong, pet botol   dan puntung rokok. Banyak grafiti ditemukan dengan menyemprotkan pada dinding blok yang menutup terowongan.

Menurut seorang pria di dekatnya, jumlah orang muda telah meningkat dengan cepat selama Golden Week. 

Ada juga mobil bernomor Shimane, Osaka dan bahkan  Ibaraki. Dia menunjukkan bahwa para lelaki itu tidak bisa keluar di kota karena merebaknya virus corona, sehingga mereka tidak bisa keluar dan berkumpul di pegunungan di mana sulit untuk diketahui. 

"Jumlah sampah sekitar 10 kali lebih lebih banyak dibandingkan sebelum film diedarkan di bioskop.

Demikian pula jumlah grafiti telah meningkat. 

"Kami takut di malam hari nantinya kalau ada apa-apa warga semua repot. Bukan tidak mungkin kejahatan akan terjadi lagi di sana nantinya," tambahnya.

Pemda Hisayama-cho mengkonfirmasi pada 11 Mei 2020 bahwa pagar di depan terowongan lama telah dihancurkan. 

"Sebagai kasus kerusakan properti, kami mengirimkan laporan kerusakan ke polisi perfektur," ungkap petugas Divisi Pengembangan Kota dan Perkotaan Hisayama-cho.

Di sisi lain, Kota Miyawaka telah memposting pesan peringatan bahwa dilarang memasuki tanah milik kota, dengan menyebut "Tolong jangan masuk karena ada tempat yang belum diaspal dan Anda akan terluka."

Setelah film itu dirilis, jumlah laporan dari penduduk di sisi Hisayama adalah 20 kasus (per 28 Mei), dibandingkan dengan 0 dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 182 orang ditanya tentang tugas pekerjaan. Kantor polisi bersiaga dengan patroli yang kuat.

Di sekitar lokasi, pada tahun 1988, sekelompok anak laki-laki mati   terbunuh di sana. Membuat terowongan itu semakin angker dengan cerita setan bergentayangan.

Penduduk Hisayama-cho mengatakan, "Ini akan menjadi sarang kejahatan seperti di masa lalu. Saya ingin para remaja itu berhenti melanggar dan mengganggu dan  meminta kota untuk mengambil langkah-langkah tegas seperti memblokir jalan."

 Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas