Brasil Mulai Membuka Negara Disaat Angka Kematian Covid-19 Hampir Duduki Terbanyak Ke-2 di Dunia
Sejumlah pakar merasa khawatir dengan langkah pembukaan negara oleh Brasil dan Meksiko.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pakar merasa khawatir dengan langkah pembukaan negara oleh Brasil dan Meksiko.
Padahal dua pusat perekonomian terbesar di Amerika Latin ini masih mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
Bahkan angka kematian Brasil sedikit lagi akan melampaui Italia dan akan menduduki peringkat dua kematian Corona terbesar di dunia.
Sedangkan angka infeksinya sudah mencapai 587.017 di bahwa AS.
Pada Selasa (2/6/2020) Brasil mencatat 1.262 kematian dalam satu hari.
Kemudian pada Rabu (3/6/2020), negara ini kembali mencatat 1.349 kematian baru, lonjakan terbesar selama pandemi merebak di sana.
Baca: Korban Meninggal Lebih dari 30 Ribu, Brasil jadi Negara Amerika Latin Paling Parah Akibat Covid-19
Baca: Berdikari Impor 50 Ribu Ton Daging Kerbau India dan 10 Ribu Ton Daging Sapi Brasil
Negara dengan berpenduduk 210 juta orang ini telah dinyatakan sebagai pusat pandemi, dikutip dari Bloomberg.
Namun dengan tingginya angka kematian dan infeksi, para ahli mengatakan Brasil belum sampai pada puncak pandemi.
Sayangnya setelah sekitar dua bulan karantina yang diberlakukan secara longgar, beberapa daerah di negara itu mulai membuka kembali dari penguncian.
Salah satunya adalah Sao Paulo, pusat penyebaran virus di Brasil.
Masih pada Rabu, pemerintah mengatakan kasus Covid-19 di negara bagian Sao Paulo bisa mencapai 265.000 akhir bulan ini.
Meski negaranya sedang terpuruk dilanda pandemi, Presiden Jair Bolsonaro konsisten menentang upaya jarak sosial.
Dia terang-terangan menentang kebijakan ini dengan berkerumun bersama pendukung dan mendorong warga tetap bekerja.
Rabu ini, data menunjukkan output industri Brasil mengalami penurunan terbesar pada April.
Fakta ini memperburuk penurunan ekonomi dari sektor pekerja formal dan penjualan ritel yang tutup karena virus.