Wuhan Akhirnya Dinyatakan Aman setelah 10 Juta Warga Dites Corona
Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China menyatakan telah melakukan tes corona pada hampir 10 juta penduduknya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Wuhan Akhirnya Dinyatakan Aman setelah 10 Juta Warga Dites Corona](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rumah-sakit-di-wuhan-00909.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China menyatakan telah melakukan tes corona pada hampir 10 juta penduduknya.
Tes-tes Covid-19 ini dilakukan Wuhan hanya dalam waktu 19 hari.
Kampanye tes tersebut adalah gerakan tes masif yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Alhasil ibukota Hubei ini mampu menemukan 300 kasus positif Covid-19 asimptomatik atau tanpa gejala.
Namun sejumlah 1.174 orang yang diidentifikasi sebagai kontak terdekat kasus-kasus Covid-19 ini tidak terjangkit virus yang sama, dikutip dari Al Jazeera.
Baca: Kulit Menghitam Saat Pengobatan Covid-19, Dokter di Wuhan Meninggal Seusai Berjuang Lima Bulan
Baca: Ini Penyebab Angka Covid-19 di Surabaya Tinggi, hingga Dijuluki Wuhan Kedua
![Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wuhan-china-9908676.jpg)
Sehingga pemerintah Wuhan mengartikan bahwa para carrier virus ini tidak mudah menularkannya pada orang lain.
Fakta ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran karena orang yang terinfeksi asimptomatik bisa menyebarkan virus ini tanpa sadar.
Tetap saja kenyataan ini membuat warga sedikit merasa tenang.
Itu tidak hanya membuat orang-orang Wuhan merasa tenang, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri orang-orang di seluruh China," kata wakil direktur pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Feng Zijian.
Kendati demikian belum ada jawaban pasti tingkat risiko yang ditimbulkan kasus asimptomatik.
Sebab bukti anekdotal dan studi masih menghasilkan jawaban yang bertentangan.
Wuhan merupakan pusat penyebaran virus corona sejak akhir Desember silam.
Baca: WHO Sempat Frustasi saat China Tunda Informasi Penting Soal Virus Corona di Awal Wabah
Baca: Sampel Tak Tunjukkan Jejak Virus Corona, Pakar China Sebut Pasar Hewan Wuhan sebagai Korban
Pada waktu itu virus corona masih diidentifikasi sebagai pneumonia Wuhan.
Namun dengan berjalannya waktu, virus ini terus menyebar dan menjangkiti berbagai negara hingga WHO akhirnya memutuskan status pandemi.
Sebagai pusat pandemi, Wuhan bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen kematian di negara China.
Kota ini juga menjadi yang pertama melakukan penguncian besar-besaran atau lockdown demi mengatasi wabah.
Selasa (3/6/2020) lalu perwakilan Komisi Kesehatan Nasional, Li Lanjuan mengumumkan bahwa kota ini telah menyelesaikan 9,9 juta tes.
Ini dilakukan sejak 14 Mei hingga 1 Juni ini.
Bila pengujian sebelum periode ini turut diakumulasikan, maka ada 11 juta orang berusia di atas lima tahun telah diuji Covid-19.
"Kota Wuhan aman," katanya pada konferensi pers.
Sebelumnya, Wuhan menggelontorkan dana sejumlah 900 juta yuan atau sekira Rp 1,772 triliun untuk melaksanakan tes besar-besaran ini.
Upaya ini dilakukan pemerintah setelah klaster baru ditemukan di sebuah kompleks perumahan.
![Cina telah berjanji untuk menindak perdagangan satwa liar ilegal, mendesak orang untuk tidak makan hewan liar, sejak coronavirus pertama kali muncul](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasar-di-wuhan-china-satwa-liar.jpg)
Baca: Rusia Dapat Bocoran, China dan India Sudah di Ambang Perang, Perbatasan Kedua Negara Makin Tegang
Baca: Militer China dan India di Ambang Perang, Rusia Ikut Tegang
Pemerintah dan warga setempat khawatir klaster ini akan menimbulkan gelombang kedua infeksi.
Padahal Kota Wuhan baru saja bebas dari penguncian selama kurang lebih dua bulan.
Media lokal melaporkan, tes Covid-19 ini dilakukan dengan cara menyampurkan beberapa sampel agar tes berjalan cepat.
Bila hasilnya positif, orang-orang ini baru akan dites secara individu.
Menurut wakil direktur Komisi Kesehatan Wuhan, Wang Weihua sumber daya nasional dikerahkan demi melancarkan upaya ini.
Bersama-sama, upaya ini meningkatkan kapasitas pengujian harian Wuhan dari 300.000 menjadi lebih dari satu juta, sebagaimana dikutip dari Xinhua.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)