Gubernur New York Bantah NYPD Lakukan Kekerasan Terhadap Demonstran
Sementara Cuomo menegaskan bantahannya atas kebrutalan polisi New York, beberapa video pun beredar di media sosial.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Gubernur New York Andrew Cuomo membantah tuduhan yang menyebut bahwa petugas kepolisian Kota New York atau New York Police Department (NYPD) telah menggunakan 'alat pentungan' terhadap para pengunjuk rasa dalam aksi protes atas kematian George Floyd.
Bantahan itu secara tegas disampaikannya, meskipun beberapa video menunjukkan bukti bahwa kepolisian setempat telah melakukan tindakan kekerasan.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (5/6/2020), dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada hari Kamis kemarin, Cuomo menyebut tuduhan itu sebagai penyulut retorika.
Ia bahkan bertanya kepada reporter yang bertugas saat itu terkait tugas seorang polisi.
"Apakah anda pikir ada petugas polisi yang sadar bahwa pekerjaan mereka adalah hanya untuk menghantam pengunjuk rasa damai dengan tongkat? Itu bukan fakta, itu bahkan bukan pendapat, itu adalah serangan retorik hiper-partisan. NYPD tidak melakukan itu," tegas Cuomo.
Sementara Cuomo menegaskan bantahannya atas kebrutalan polisi New York, beberapa video pun beredar di media sosial.
Baca: Ratusan Rumah Rusak Pasca Gempa Magnitudo 6,8 di Maluku Utara
Di antara video yang beredar itu justru menunjukkan hal sebaliknya.
Sebagai contoh, sebuah video yang diambil oleh film maker lokal Josh Fox pada hari Rabu lalu memperlihatkan seorang pengendara yang menyaksikan NYPD memukuli orang-orang yang sedang berunjuk rasa, video ini pun mendapatkan jutaan penonton.
Setelah komentar Cuomo dipublikasikan, dunia online pun berupaya membantu membuktikan pernyataan itu, dengan menunjukkan antara 'fakta' dan 'pendapat' serta 'serangan retoris'.
Langkah ini dilakukan melalui video yang bahkan disebarkan secara luas dan dalam jumlah yang jauh lebih banyak.
Jurnalis lokal bernama John Campbell melaporkan apa yang dilihatnya di Brooklyn pada awal dimulainya aksi protes.
"Semprotan merica, pentungan, dan terjadi beberapa penangkapan di sana," kata Campbell.
Baca: Belum Rilis di Indonesia, Honda Civic Tipe R Edisi Terbatas Ludes Terjual dalam 4 Menit di Kanada
Sedangkan Noah Goldberg dari New York Daily News juga melihat aksi protes di mana para pengunjuk rasa mulai dipukul.
"Orang-orang mulai dipukul, benar-benar dipukul dan ditangkap," kata Goldberg.
Perlu diketahui, komentar Cuomo telah memicu reaksi keras, tidak hanya dari kalangan jurnalis, namun juga dari para aktivis.
Diantara mereka bahkan ada yang menuding Cuomo tengah berbohong.
Fotografer Vice, Nate Igor Smith mengaku bahwa ia sendiri diserang oleh polisi.
Perlu diketahui, aksi unjuk rasa solidaritas terhadap kematian George Floyd serta warga keturunan Afrika-Amerika lainnya yang terbunuh oleh polisi di AS telah digelar pada ratusan kota di 50 negara bagian AS selama sepekan terakhir.
Baca: Sudah Dinyatakan Bebas, YouTuber Ferdian Paleka Akan Kembali Dipanggil Polisi, Ini Alasannya
Dengan meningkatnya ketegangan ini, beberapa aksi protes pun berubah menjadi kerusuhan dan bentrokan dengan aparat penegak hukum.
Sementara aksi lainnya diakhiri dengan tindakan penjarahan dan pengrusakan properti.
Akibatnya, banyak otoritas negara bagian yang memanggil Garda Nasional untuk mengendalikan situasi ini.
Beberapa orang pun dinyatakan tewas dalam kerusuhan itu, sementara puluhan lainnya terluka.
Melihat situasi panas saat ini, Presiden AS Donald Trump telah mengerahkan pasukan militer ke ibu kota AS, Washington DC dan mengancam akan mengirimkan pasukan yang sama ke negara bagian lainnya jika aksi rusuh ini tidak segera dihentikan.
Namun sejauh ini, Cuomo menolak untuk menggunakan cara Trump dalam mengamankan New York City.