Tanggapan Presiden Brasil soal Angka Kematian Covid-19 yang Tinggi: Kematian adalah Takdir
Wabah virus corona di Brasil kian memburuk setelah angka kematiannya melebihi Italia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pemerintah Menghapus Data Resmi Covid-19
Pemerintah Brasil menghapus data Covid-19 yang sudah terkumpul selama beberapa bulan dari situs web resmi negara, sebagaimana dikutip dari BBC.
Kementerian Kesehatan mengatakan sekarang hanya akan melaporkan kasus dan kematian dalam 24 jam terakhir, tidak lagi memberikan angka total seperti kebanyakan negara.
Sebaliknya, kementerian hanya menyatakan bahwa ada 27.075 kasus baru dan 904 kematian dalam 24 jam terakhir.
Pihaknya juga mengatakan bahwa 10.209 pasien telah pulih.
Bolsonaro mengatakan data kumulatif tidak mencerminkan gambaran saat ini.
Baca: Berdikari Impor 50 Ribu Ton Daging Kerbau India dan 10 Ribu Ton Daging Sapi Brasil
Baca: Bintang Film Panas Asal Australia Diusir Dari Pesawat di AS Karena Bicara Soal Kematian George Floyd
Kendati demikian dia tidak menjelaskan alasan pasti di balik penghapusan data akumulasi ini.
Presiden mengatakan langkah-langkah tambahan sedang diambil untuk meningkatkan pelaporan kasus.
Meski tercatat ada lebih dari 640.000 infeksi, para ahli meyakini jumlah aslinya jauh lebih tinggi karena pengujian yang tidak memadahi.
Keputusan penghapusan data menuai banyak kritik dari jurnalis hingga anggota Kongres.
Penghapusan data terjadi setelah Brasil melaporkan lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)