PM Inggris hingga Presiden Honduras, Inilah Para Pemimpin Dunia yang Terinfeksi Virus Corona
Meski memiliki sistem perlindungan terbaik, sejumlah pemimpin dunia ini tidak bisa kabur dari infeksi virus corona.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Meski memiliki sistem perlindungan terbaik, sejumlah pemimpin dunia ini tidak bisa kabur dari infeksi virus corona.
Beberapa diantaranya terinfeksi setelah mendatangi pertemuan atau bahkan tertular orang di sekitarnya.
Berikut 6 pemimpin dan tokoh dunia yang positif Covid-19:
1. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson
Pada Jumat (27/3/2020) Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan dirinya positif terinfeksi Covid-19.
Mengutip BBC, perdana menteri ini mengaku dia mengalami gejala batuk dan demam selama 24 jam terakhir.
Johnson mengisolasi diri namun dia menegaskan akan terus mengawal kondisi pandemi corona di Inggris.
Pemegang pemerintahan Inggris ini juga mengumumkan kondisinya di akun Twitternya.
Pria 55 tahun ini mengaku akan tetap bekerja meski terisolasi di rumah.
"Saya bekerja dari rumah dan mengasingkan diri dan itu sepenuhnya hal yang benar untuk dilakukan."
Lalu pada 10 April, Johnson dinyatakan keluar dari ruang perawatan intensif (ICU).
Dia sempat dilarikan ke rumah sakit St Thomas di London karena mengalami sejumlah gejala persisten Covid-19 dan membutuhkan bantuan oksigen.
Boris Johnson kemudian kembali berdinas di Downing Street pada Senin, (27/4/2020).
2. Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar
Pada Rabu (26/2/2020), Wakil Presiden Iran dalam urusan wanita ini dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Dikutip dari The New York Times, Ebtekar terinfeksi setelah sehari sebelumnya datang dalam rapat kabinet.
Di sana dia berkomunikasi secara intens dengan para pejabat lainnya termasuk Presiden Hassan Rouhani.
Sejatinya banyak pejabat pemerintahan Iran yang terinfeksi corona, bahkan ada beberapa yang meninggal dunia.
3. Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin didiagnosis mengidap virus corona pada Kamis (30/4/2020).
Mishustin mengatakan akan mengisolasi diri dan tugas-tugasnya dialihkan ke Wakil Perdana Menteri, Andrei Belousov.
Menurut laporan media, ia dirawat di rumah sakit karena demam tinggi dan batuk.
Hampir tiga minggu kemudian, Mishustin dikabarkan sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Dia langsung melanjutkan tugas-tugasnya selepas sembuh dari virus ini.
4. Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinian
PM Armenia dikabarkan mengidap Covid-19 pada awal Juni lalu.
Pashinian mengaku dirinya dan seluruh keluarganya terinfeksi virus corona.
Dikutip dari Time, pada statusnya di Facebook, Pashinian mengatakan dia tidak mengalami gejala apa pun.
Seminggu kemudian dia merilis kabar bahwa dirinya telah sembuh dan siap melanjutkan tugas-tugasnya.
5. Pangeran Charles, Prince of Wales
Pangeran Charles, putra tertua sekaligus pewaris takhta Kerajaan Inggris dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (25/3/2020).
Sementara itu istri Pangeran Charles, Camilla tidak mengidap infeksi virus corona.
Keduanya langsung mengisolasi diri di kediamannya di Skotlandia.
Menurut kabar yang beredar, Charles sempat bertemu sejumlah tokoh pemerintahan sebelum positif Covid-19.
Beberapa minggu kemudian tepatnya pada awal April, Price of Wales dinyatakan sembuh dan bisa bertemu kembali dengan istrinya.
Pangeran Charles dikatakan memiliki kebiasaan hidup sehat, sehingga dia cepat mengalami pemulihan.
6. Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez
Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez mengabarkan bahwa dirinya positif Covid-19 pada Selasa (16/6/2020) malam waktu setempat.
Presiden akan terus melanjutkan tugas-tugasnya namun dari jarak jauh.
Nantinya para pembantu presiden akan membantu pekerjaannya sembari dia menerima perawatan.
"Sebagai presiden negara dan warga negara yang bertanggung jawab, saya ingin menyampaikan bahwa selama akhir pekan saya mulai merasa tidak nyaman dan hari ini saya didiagnosis terinfeksi Covid-19," kata Hernandez dalam pidato televisi.
"Mereka merekomendasikan istirahat tetapi saya akan terus bekerja dari jarak jauh dan melalui pembantu saya," tambahnya, dikutip dari Reuters.
Sementara itu istri presiden dan dua asistennya juga didiagnosis menderita Covid-19.
Kini semuanya menjalani isolasi dan perawatan.
Namun ibu negara Ana Garcia de Hernandez tidak menunjukkan gejala sakit.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)