Bukan Peluru atau Bahan Peledak, Alat Ini yang Digunakan China Habisi 20 Tentara India di Himalaya
Tindakan memukul dengan alat pukul itu merupakan tindakan barbar, biadab yang harus dikutuk karena sikap premanisme bukan sikap prajurit
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Alat pukul berpaku yang terbuat dari besi, diduga jadi alat tentara China memenangkan pertempuran mereka dengan tentara India di perbatasan.
Disebutkan penggunaan alat itu mengakibatkan 20 orang tentara India yewas di perbatasan Himalaya, Senin lalu.
Foto alat itu beredar di media sosial dan menimbulkan amarah warga India.
Di saat yang sama, banyak orang berbaris di jalan-jalan di Suryapet untuk dapat menyaksikan jasad kolonel tentara B Santosh Babu yang terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Analis Pertahanan India, Ajai Shukla dalam kicauannya di Twitter mengunggah sebuah gambar senjata berupa alat pukul berpaku yang terbuat dari besi, sebagaimana dilansir The Independent.
Baca: Mengukur Kekuatan Militer India dan China dalam Konflik Perbatasan, India Dianggap Berpengalaman
Baca: Akui Lebih Suka Lihat Mulan Jameela 5 Tahun Lalu, Ahmad Dhani: Dia Kayak Anak SMA
Baca: Wagub Banten soal Warga Menolak Rapid Test: Mereka Tak Bisa Terima Jika Hasilnya Positif Covid-19
Baca: Prediksi Susunan Pemain Norwich vs Southampton Liga Inggris, Menanti Tuah Danny Ings
Tindakan memukul dengan alat pukul itu merupakan tindakan barbar.
"Tindakan biadab yang harus dikutuk, ini sikap premanisme, bukan sikap prajurit," tulis Ajai.
Pernyataan serupa menggema di seluruh jagad media sosial sejak foto alat pukul itu diunggah, sebagaimana dipublikasikan oleh India Today dan BBC news.
Namun begitu, melansir Hindi News, editor pertahanan dan keamanan ABP, Neeraj Rajput dalam kicauannya di Twitter beberapa waktu kemudian mengabarkan bahwa foto alat senjata berpaku itu hanya merupakan gambaran untuk mendeskripsikan senjata pukul yang digunakan tentara China.
Sampai saat ini masih belum ada pernyataan publik yang dibuat terkait hal tersebut.
Pejabat China dan India sebagian besar berupaya mengurangi tensi.
India Today melaporkan bahwa para tentara India yang ditempatkan di Ladakh sudah geram akan jasad rekan-rekan mereka yang dimutilasi.
Pada pertempuran Senin awal pekan ini tidak diketahui berapa jumlah korban dari pihak tentara China.
Padahal, pertempuran itu melibatkan ratusan tentara yang bertempur di puncak gunung yang sempit di ketinggian 14.000 kaki.
Baca: Mami Mucikari Pemasok Anak di Bawah Umur untuk Pedofilia Russ Medlin Ditangkap di Lebak Banten
Baca: Apple iPad Pro 2020 dan MacBook Air Resmi Dijual di Indonesia, Berikut Spesifikasi dan Harganya