Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duduk Perkara Konflik India-China, Berkaitan dengan Sengketa Wilayah di Perbatasan

Duduk perkara konflik India-China, ada kaitannya dengan sengketa wilayah Aksai Chin di perbatasan. Bagaimana penjelasan dari para ahli?

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Duduk Perkara Konflik India-China, Berkaitan dengan Sengketa Wilayah di Perbatasan
Mukhtar Khan/The Associated Press via Al Jazeera
Tentara India melakukan konvoi di jalanan Srinagar- Ladakh di Gagangeer, timur laut Srinagar, India - Duduk perkara konflik India-China, ada kaitannya dengan sengketa wilayah Aksai Chin di perbatasan. Bagaimana penjelasan dari para ahli? 

Hal ini disampaikan Happymon Jacob, profesor di Pusat Politik Internasional, Organisasi dan Perlucutan Senhata di Universitas Jawaharlal Nehru, Delhi.

"China telah menginvestasikan lebih dari 60 miliar dolar AS (untuk koridor ekonomi) dengan Pakistan," ujar dia.

Jacob menambahkan, hal itu adalah elemen penting dari rencana Presiden Xi Jinping untuk perdagangan dan pembangunan.

Tahun lalu, India menyelesaikan jalan baru yang sangat dekat dengan LAC.

Tujuan dari pembuatan jalan itu adalah untuk mendukung pasukan di sepanjang perbatasan, yang memungkinkan mereka mendapat suplai melalui jalan darat dari Daulat Beg Oldi.

Ini akan sangat membantu jika India ingin lebih memperkuat posisinya atau membangun instalasai militer di perbatasan.

"Beberapa tanda menunjukkan kemajuan China baru-baru ini sebagai respons terjadap jalan baru, yang mereka anggap sebagai perubahan status quo di LAC," beber Aidan Milliff, ahli kekerasan politik dan Asia Selatan di Massachusetts Institute of Technology.

Baca: India dan China di Ambang Perang, Negara Mana yang Terkuat Militernya?

Baca: Baku Hantam di Wilayah Sengketa, 20 Serdadu India Tewas Bentrok Dengan Militer Cina

Berita Rekomendasi

"Status quo sebenarnya dapat ditoleransi untuk kedua negara - atau setidaknya, ketidaksukaan mereka terhadap status quo tidak begitu banyak, sehingga mereka akan membayar biaya untuk memperbaikinya," tuturnya.

"Masih belum jelas bagi saya, sebagai prinsip umum, apakah perselisihan ini dimulai dengan provokasi yang diperhitungkan secara hati-hati atau sebagai salah langkah dan kesalahpahaman," pungkas Milliff.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas