Inikah Senjata 'Pentungan' yang Digunakan Tentara China Habisi 20 Serdadu India?
Sebuah foto senjata yang diduga digunakan para tentara China saat bentrok dengan tentara India viral di media sosial.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
Upacara pemakaman Kamis (18/6/2020), berlangsung di tengah dua pimpinan negara sedang mencari jalan keluar untuk menghindari terulangnya bentrokan.
Pasukan India pun masih tetap siaga di lembah Galwan di wilayah Ladakh di Barat Himalaya tiga hari setelah bentrokan terjadi.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membahas mengenai persoalan ini bersama diplomat senior China, Wang Yi pada Rabu (17/6/2020) waktu setempat.
Hasilnya, dua belah pihak sepakat untuk tidak mengambil langkah apapun yang bisa semakin meningkatkan ketegangan.
India dan China sepakat untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di perbatasan.
Seorang pejabat India mengatakan perwira senior dari kedua belah pihak sedang mengadakan pembicaraan pada Kamis (18/6/2020) untuk meredakan ketegangan.
Baca: Antisipasi Memanasnya China-India dan di Laut China Selatan, TNI AL Siagakan Kapal Perang
"Pembicaraan itu sedang berlangsung," kata pejabat itu, seperti dilansir Reuters.
Meskipun terjalin pembicaraan, Jaishankar dan Wang Yi saling menyalahkan atas bentrokanyang terjadi di perbatasan yang tercatat. paling mematikan sejak 1967.
Dua pejabat sama-sama menyerukan masing-masing untuk mengendalikan pasukan.
"Butuh waktu pihak China untuk menilai kembali tindakannya dan mengambil tindakan korektif," demikian Kementerian Luar Negeri India mengutip pernyataan Jaishankar yang diberitahu Wang.
Sementara diplomat China mengatakan India harus menghukum mereka yang bertanggung jawab atas konflik itu dan mengendalikan pasukan di garis depan, kata Kementerian Luar Negeri China.
Kelompok nasionalis garis keras yang memiliki ikatan dengan Partai Bharatiya Janata milik Perdana Menteri Narendra Modi telah meningkatkan seruan untuk memboikot barang-barang dan membatalkan kontrak dengan perusahaan China.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)