Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angkatan Laut Amerika Siapkan Operasi Tempur 2 Kapal Perang di Laut China Selatan

Meskipun bukan pertama kalinya Angkatan Laut melakukan operasi dual-strike group di Pasifik, manuver ini bukan tanpa tantangan teknis dan strategis.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Angkatan Laut Amerika Siapkan Operasi Tempur 2 Kapal Perang di Laut China Selatan
KOMPAS IMAGES
Kapal perang AS berlayar di deekat pulau buatan China di Laut China Selatan 

Analis menilai, pengiriman pasukan ke Pasifik Barat melalui tiga kapal perang itu kemungkinan dimaksudkan untuk mengirim pesan ke China bahwa, meskipun pandemi virus corona sedang berlangsung, militer Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadiran yang kuat di wilayah tersebut.

Pada hari Minggu (21/6/2020), Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan USS Theodore Roosevelt dan tim penyerang kapal induk USS Nimitz telah memulai operasi penerbangan dua kapal induk di Laut Filipina.

Secara terpisah, menurut foto-foto yang dikeluarkan oleh Armada Pasifik, USS Ronald Reagan yang bermarkas di Yokosuka, Prefektur Kanagawa dan kelompok penyerangnya juga melakukan operasi di Laut Phiippine.

Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, meskipun Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan tempat di mana China, AS, Jepang, dan beberapa angkatan laut Asia Tenggara secara rutin beroperasi.

Angkatan Laut AS telah membuat marah Beijing dengan secara teratur melakukan pelatihan dan apa yang disebut kebebasan operasi navigasi dekat dengan beberapa pulau yang diduduki Cina di jalur air, termasuk pulau buatannya, yang menyatakan bahwa kebebasan akses sangat penting untuk saluran air internasional.

Dalam sebuah laporan, Global Times mengatakan bahwa penempatan itu dapat menempatkan pasukan Tiongkok dalam risiko.

"Dengan mengerahkan kapal induk ini, AS berusaha menunjukkan kepada seluruh wilayah dan bahkan dunia bahwa Amerika tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang paling kuat, karena mereka dapat memasuki Laut China Selatan dan mengancam pasukan China di pulau-pulau Xisha dan Nansha Sebagai kapal yang melewati perairan terdekat, sehingga AS dapat melakukan politik hegemoniknya,” kata laporan itu mengutip pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie.

Berita Rekomendasi

Kepulauan Xisha dan Nansha adalah nama China untuk rantai Paracel dan Spratly di Laut China Selatan.

Li juga mengatakan bahwa China dapat melawan AS dengan mengadakan latihan angkatan lautnya sendiri di perairan pada saat yang sama.

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas