Meski Kasus Corona Naik, Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji 2020: Jumlah Jemaah Dibatasi
Penyelenggaraan ibadah haji 2020 tetap akan berlangsung di Arab Saudi, namun ketentuannya, jumlah orang sangat dibatasi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kerajaan Arab Saudi akhirnya memutuskan untuk tetap mengadakan ibadah haji tahun ini.
Namun, ada beberapa ketentuan yang berbeda pada penyelenggaraan ibadah haji 2020.
Di antaranya jumlah warga dan pendatang di dalam negeri sangat terbatas.
Hal itu guna mengendalikan penyebaran virus corona yang tengah melanda dunia.
Dikutip dari Sky News, keputusan tersebut diambil sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Baca: Pemerintah Arab Saudi Hanya Izinkan Dua Kelompok Ini Beribadah Haji
Terbatasnya jumlah jemaah haji merupakan buntut belum ditemukannya vaksin.
Terlebih sulitnya menjaga jarak sosial di antara banyaknya umat muslim yang datang dari luar negeri.
Keputusan ini diumumkan saat Arab Saudi akan mengakhiri jam malam nasional.
Pemerintah setempat juga telah mencabut pembatasan pada bisnis pada Minggu (21/6/2020) pagi setelah tiga bulan mengalami penguncian.
Namun, pembatasan akan tetap ada untuk ziarah keagamaan, perjalanan internasional, dan pertemuan sosial lebih dari 50 orang.
Baca: Penjelasan Lengkap Arab Saudi Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji 2020 dengan Jumlah Terbatas
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan langkah-langkah tegas untuk menekan penyebaran virus corona sejak bulan Maret.
Termasuk penerapan jam malam di sebagian besar kota.
Pada Mei, Kerajaan mengumumkan rencana tiga fase untuk meredakan pembatasan pada pergerakan dan perjalanan, yang berakhir pada 21 Juni.
Kendati demikian, negara ini masih mencatat kenaikan virus corona.
Baca: Pihak Arab Saudi Memutuskan untuk Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun 2020, Berikut Persyaratannya
Bahkan, jumlah infeksi virus corona di Arab Saudi meningkat selama beberapa minggu terakhir.
Hal itu setelah relaksasi gerakan dan pembatasan perjalanan pada 28 Mei diberlakukan.
Hingga Selasa (23/6/2020), Arab Saudi telah mencatat 161.005 kasus Covid-19.
Dengan total 1.307 kematian, Arab Saudi menjadi tertinggi di antara kawasan negara Teluk.
Indonesia dukung langkah Arab Saudi
Pemerintah Indonesia mengapresiasi langkah Pemerintah Saudi ini.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, langkah tersebut menunjukkan upaya Pemerintah Saudi untuk mengedepankan keselamatan jemaah di tengah pandemi Covid-19.
"Atas nama pemerintah, saya selaku Menteri Agama mengapresiasi keputusan Saudi yang mengedepankan keselamatan jemaah dalam penyelenggaraan ibadah haji 1441 Hijriah atau 2020 Masehi," kata Fachrul, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Fachrul, keselamatan jemaah patut diutamakan.
Terlebih lagi, agama mengajarkan, mencegah kerusakan harus dikedepankan dari meraih kemanfaatan.
Keputusan Pemerintah Saudi itu dinilai Fachrul sejalan dengan keputusan Pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun ini.
"Keputusan Saudi sejalan dengan dasar pembatalan keberangkatan jemaah Indonesia yang diumumkan 2 Juni lalu, yaitu keselamatan jemaah haji," ujar dia.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)