Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obat Remdesivir Nyaris Ludes Diborong AS, Tak Sisakan Stok Buat Negara Lainnya

Amerika Serikat memborong hampir seluruh persediaan obat pemulihan Covid-19, Remdesivir, tanpa menyisakan negara lainnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Obat Remdesivir Nyaris Ludes Diborong AS, Tak Sisakan Stok Buat Negara Lainnya
https://www.washingtonpost.com/
Remdesivir antivirus ditunjukkan untuk mempersingkat waktu pemulihan untuk pasien coronavirus. 

Obat ini telah dipatenkan Gilead, artinya tidak ada perusahaan obat lain yang boleh membuatnya.

Menurut pernyataan pemerintah AS, harga obat ini sekitar USD 3.200 atau sekitar Rp 46 juta per perawatan dengan enam dosis.

Kesepakatan pembelian remdesivir besar-besaran ini diumumkan karena pandemi corona semakin mewabah di AS.

Ahli penyakit menular top AS, Anthony Fauci mengatakan bahwa AS tidak mengalami kemajuan di tengah wabah ini.

"Kita menuju ke arah yang salah," kata Fauci.

Pekan lalu AS mencatat penambahan infeksi harian sejumlah 40.000.

"Saya tidak akan terkejut jika kita mencapai 100.000 sehari jika ini tidak berbalik," katanya.

Berita Rekomendasi

"Ini akan sangat mengganggu, saya jamin itu," tambah Fauci, tanpa menjelaskan perkiraannya pada korban jiwa pandemi ini.

Foto ilustrasi Gilead dan virus corona
Foto ilustrasi Gilead dan virus corona (Olivier DOULIERY / AFP)

Baca: Coba Makanan Indonesia, Eks Pemain Juventus dan AS Roma Terpesona dengan Kerupuk

Baca: Nyawa Dua Remaja di AS Ditembak Gara-Gara Tanya Tinggi Badan, Begini Kejadiannya

AS telah mencatat lebih dari 2,5 juta kasus infeksi Covid-19, terbanyak di dunia.

Worldometers pada Rabu (1/7/2020) mencatat 2.727.996 kasus infeksi.

Adapun kematiannya sejumlah 130.123 dengan pasien sembuh sebanyak 1.143.490.

Bersama dengan kondisi wabah ini, sejumlah negara bagian memutuskan menutup negara kembali setelah beberapa waktu dibuka.

Pada Senin lalu, Gubernur Arizona memerintahkan bar, bioskop, pusat kebugaran, dan taman ditutup selama sebulan hanya beberapa minggu setelah dibuka kembali.

Texas, Florida, dan California, semuanya mengalami peningkatan kasus dan juga menerapkan pembatasan kembali.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas