Himitsu Moji dan Kata Bahasa Rahasia Ninja Jepang Sebagai Strategi Antisipasi Lawan
Karakter-karakter tersebut sudah tidak digunakan dan tidak ada yang bisa membacanya dalam periode perang negara ketika ninja berkembang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Himitsu Moji, atau karakter rahasia yang digunakan para ninja Jepang di masa lampau sulit dibaca. Penuh dengan kode-kode rahasia. Tetapi tetap harus dihafalkan demi keamanan komunikasi antar ninja.
"Dulu memang dipakai himitsu moji tapi kini sudah hilang semua tertelan waktu," ungkap ninja terakhir di Jepang, Jinichi Kawakami kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Sebelum karakter China diperkenalkan ke Jepang, tanah Sakura ini memang memiliki karakter asli, yang oleh beberapa sarjana dikatakan, berasal dari tali simpul.
Karakter-karakter tersebut sudah tidak digunakan dan tidak ada yang bisa membacanya dalam periode perang negara ketika ninja berkembang.
"Sungguh luar biasa bahwa ninja ke luar dari kebijaksanaan mereka, menggunakannya sebagai karakter rahasia untuk tujuan penghubung, komunikasi satu sama lain di masa lampau," tambah Kawakami.
Baca: Kiokujutsu dan Yogen, Bagian dari Keunikan Ninja Jepang
Baca: Dokudami, Jenis Tumbuhan di Jepang Biasa Dipakai Ninja untuk Berbagai Pengobatan
Argot atau Kata Rahasia
Selain karakter rahasia tersebut, Ninja juga menggunakan kata-kata bahasa rahasia.
Iga ninja, misalnya, sering menggunakan argot (kata rahasia) yang berbeda untuk tujuan penghormatan.
Argumen ninja tidak konstan, yang berbeda digunakan sesuai dengan waktu dan tempat.
Selain itu, ninja mengarang argot secara langsung dalam keadaan tertentu. Mungkin kita bisa katakan "konstan" agar bahasa rahasia tersebut tidak mudah dijejaki lawannya.
Namun sebelumnya sudah ada perjanjian penggunaan bahasa dengan sesama ninja temannya.
Salah satu kata dan bahasa rasia yang masih dikenal adalah Kuri.
Beberapa berasumsi bahwa kuri, yang berarti kastanye (chestnut), dikaitkan dengan Iga, atau bur (burs), dan hur yang lain berartikan dengan arah jarak antara Kyoto, ibu kota pada waktu itu, dan Iga yang berjarak sekitar 36 km, menjadi susunan huruf "ku ri" sebagai kata rahasia klan Iga.
Semua itu sudah punah seiring kepunahan ninja di Jepang saat ini di tengah perkembangan teknologi modern dan masyarakat modern yang terus berkembang pesat kini dan untuk masa mendatang, tidak membutuhkan lagi mungkin keberadaan ninja.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com