Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz membantah spekulasi yang menyebut negaranya berada di balik insiden yang terjadi baru-baru ini di sebuah situs nuklir Iran.

Kendati demikian, ia menegaskan, bagaimana pun program nuklir Iran merupakan ancaman bagi negaranya.

Gantz mengaku dirinya tidak yakin apakah Iran selalu mengikuti protokol keselamatan terkait situs strategis mereka itu.

"Semua orang setiap saat bisa curiga kepada kami, tapi tidak semua insiden yang terjadi di Iran pasti ada hubungannya dengan kami," kata Gantz.

Baca: Legislator PKS Kecam Rencana Aneksasi Israel di Tanah Palestina

Terkait keberadaan situs nuklir Iran itu, ia menegaskan bahwa negaranya akan bertindak tegas terhadap apapun yang bersifat ancaman.

"Kami akan melakukan segala hal untuk mencegah Iran menyebarkan teror dan senjatanya, namun saya tidak merujuk pada peristiwa (kebakaran) itu," tegas Gantz.

Sebelumnya, Iran mengkonfirmasi pada awal pekan ini bahwa fasilitas pengayaan nuklir Natanz mengalami kerusakan dalam sebuah insiden.

Baca: Iran Jatuhkan Hukuman Mati kepada Ruhollah Zam, Seorang Wartawan Pemicu Protes 2017

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (5/7/2020), dari gambar yang dirilis oleh Organisasi Energi Atom negara itu, terlihat bahwa fasilitas yang rusak tersebut menunjukkan bekas terbakar dan gerbang yang tampaknya meledak.

Media di Iran dan beberapa pejabat negara itu menduga situs tersebut menjadi sasaran serangan cyber Israel atau Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, pihak berwenang Iran mengatakan bahwa mereka telah menentukan penyebab sebenarnya terkait insiden tersebut dan berjanji untuk memberikan rincian lebih lanjut pada waktu yang tepat.

Baca: AS Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata terhadap Iran, Rusia: AS Meletakkan Lutut di Leher Teheran

Perlu diketahui, insiden Natanz ini terjadi di tengah serangkaian insiden di lokasi strategis Iran, termasuk ledakan di fasilitas pengembangan senjata di luar Teheran.

Iran dan Israel merupakan 'saingan berat' di Timur Tengah, kedua negara ini sering kali saling tuduh terkait tindakan subversif yang dilakukan satu sama lain.

Di sisi lain, para pejabat Israel telah menyampaikan bahwa Iran berbohong tentang program nuklirnya dan menyalahkan negara yang dipimpin Presiden Hassan Rouhani itu karena mengembangkan senjata atom secara rahasia.

Namun, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang mengacu pada tuduhan itu.

Sedangkan Iran telah menuduh Israel menyebarkan disinformasi dan memberi laporan intelijen yang tidak akurat kepada pengawas nuklir global, Badan Energi Atom Internasional.