Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Amerika Serikat Menuju 6 Juli 2021 Keluar dari WHO

Amerika Serikat sudah menyampaikan rencana akan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 6 Juli 2021 mendatang.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jalan Amerika Serikat Menuju 6 Juli 2021 Keluar dari WHO
Grid.ID
Bendera Amerika dan Patung Liberty 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK-- Amerika Serikat sudah menyampaikan rencana akan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 6 Juli 2021 mendatang.

Demikian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkannya seperti dilansir Reuters, Rabu (8/7/2020).

Pengumuman itu disampaikan PBB setelah menerima pemberitahuan dari keputusan Presiden Donald Trump, yang telah menuduh WHO menjadi boneka China selama pandemi virus corona (Covid-19).

"Sekretaris Jenderal... sedang dalam proses verifikasi dengan organisasi kesehatan dunia apakah semua kondisi untuk penarikan tersebut terpenuhi," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Trump harus memberikan pemberitahuan penarikan diri AS dari WHO satu tahun sebelum keluar dan membayar semua iuran Washington di bawah resolusi bersama Kongres AS 1948.

Berita Rekomendasi

Amerika Serikat saat ini berutang ke WHO lebih dari 200 juta dolar AS.

Baca: AS Resmi Keluar WHO Juli 2021, Joe Biden: Janji Kembali di Hari Pertama Menjabat Presiden

Baca: Ancaman Presiden AS Donald Trump Jika Sekolah Tidak Kunjung Dibuka Saat Musim Gugur

Setelah lebih dari 70 tahun keanggotaan, Amerika Serikat memutuskan untuk keluar dari WHO di tengah meningkatnya ketegangan dengan China atas pandemi virus corona.

Virus ini pertama muncul di kota Wuhan China, akhir tahun lalu.

WASHINGTON, DC - JULI 07: Presiden AS Donald Trump bertemu dengan siswa, guru, dan administrator tentang cara membuka kembali sekolah dengan aman selama pandemi coronavirus baru di Ruang Timur di Gedung Putih pada 07 Juli 2020 di Washington, DC. Keponakan Trump menulis buku yang mengurai bahwa Trump sudah terbiasa berbuat curang sepanjang hidupnya.
WASHINGTON, DC - JULI 07: Presiden AS Donald Trump bertemu dengan siswa, guru, dan administrator tentang cara membuka kembali sekolah dengan aman selama pandemi coronavirus baru di Ruang Timur di Gedung Putih pada 07 Juli 2020 di Washington, DC. Keponakan Trump menulis buku yang mengurai bahwa Trump sudah terbiasa berbuat curang sepanjang hidupnya. (Chip Somodevilla / Getty Images / AFP)

Trump telah menghentikan pendanaan untuk WHO pada bulan April.

Kemudian dalam Surat 18 Mei 2020 memberikan kesempatan kepada WHO selama 30 hari untuk berkomitmen melakukan reformasi.

Dia mengumumkan Amerika Serikat akan berhenti dari keanggotan WHO, kurang dari dua minggu kemudian.

Namun keputusan Trump bisa terbalik atau batal sebelum itu berlaku, jika ia dikalahkan oleh saingannya Calon Presiden dari partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden, dalam pemilu November mendatang.

WHO langsung merespon rencana AS, dengan menggelar rapat membahas hal itu.

Direktur Jenderal organisasi kesehatan dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus harus membatalkan kehadirannya dalam acara mengenai pandemi Covid-19 di London, Inggris, Rabu (8/7/2020).

Penyelenggara mengatakan Tedros harus menghadiri pertemuan terkait dengan pemberitahuan AS tentang pengunduran diri dari WHO.

Berdasarkan jadwal, Tedros seharusnya menjadi pembicara dalam webinar tentang pandemi COVID-19.

Acara ini digelar London Chatham House, lembaga think tank di Inggris yang dipimpin oleh David Heymann, mantan pejabat senior WHO dan seorang profesor kesehatan dunia.

"Saya telah berhubungan dengan kantor (Tedros) mengenai hal ini (pagi ini), dan saya diberitahu bahwa ia memiliki serangkaian pertemuan diplomatik hari ini terkait penarikan diri AS."

China Kritik Penarikan Diri Amerika Serikat dari WHO

China mengkritik Amerika Serikat terkait rencana penarikan diri dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

China menilai, langkah AS ini akan memiliki dampak serius bagi negara-negara berkembang.

"Beijing mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan kepada WHO," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan dalam konferensi pers harian, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/7/2020).

Sejak menjabat, Trump juga telah keluar dari Dewan hak asasi manusia PBB, badan budaya PBB, kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran.

Dia juga telah memangkas pendanaan untuk dana penduduk PBB dan lembaga PBB yang membantu pengungsi Palestina.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas