BREAKING NEWS: Ledakan Beruntun Terjadi di Sebelah Barat Teheran, Iran
Hampir dua pekan lalu, ledakan besar disertai kebakaran terjadi di instalasi pengayaan nuklir Natanz, 300 kilometer selatan Teheran.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Rentetan ledakan keras dilaporkan terjadi di sebuah lokasi di barat Teheran, Iran, Jumat (10/7/2020) dini hari waktu setempat.
Media Rusia, Sputniknews.com, mewartakan kabar itu Jumat pagi ini WIB. Kabar serupa juga dilansir stasiun televisi Al Arabiya yang berbasis di Dubai, Emirat Arab.
Menurut media lokal Islamic Republik of Iran Broadcasting (IRIB), ledakan diduga terjadi di dekat gudang Garda Republik Islam Iran (IRGC) di Garmdareh.
Aliran listrik di kawasan itu putus total menyusul ledakan yang belum diketahui penyebab dan persisnya menimpa fasilitas apa.
Otoritas berwenang Iran belum mengeluarkan pernyataan apapun hingga berita ini diturunkan. Begitu pula kesaksian warga sekitar juga terbatas.
Hampir dua pekan lalu, ledakan besar disertai kebakaran terjadi di instalasi pengayaan nuklir di Natanz, selatan Teheran.
Komisi Energi Atom Iran menjelaskan, kerusakan terjadi difasilitas tersebut, namun tidak menghentikan aktivitas inti pengayaan uranium di Natanz.
Penyelidikan sedang dilakukan terkait penyebab ledakan di fasilitas nuklir itu. Iran mengatakan ada indikasi serangan, tapi bukan serangan dari luar.
Kepala Institut Studi Iran Andeshah Sazan, Saadalah Zarei, dikuti stasiun televisi Al Alam TV mengatakan, ledakan di Natanz efek sabotase di dalam atau serangan saiber.
Tidak ada jejak serangan bersenjata jarak jauh atau serangan udara menggunakan pesawat terbang dari negara luar yang menerobos perbatasan.
Surat kabar The New York Times, menggunakan informasi sumber pejabat intelijen di Timur Tengah, menyebut Israel ada di balik aksi ini.
Pemerintah Israel secara resmi membantah keterlibatan aparat negara tersebut. Namun mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman justru menyinggung dugaan keterlibatan negaranya.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, Lieberman mengatakan lewat media Haaretz.com, kebocoran informasi terjadi di elite Mossad.
Ia mengatakan sumber pemberitaan New York Times yang menginformasikan keterlibatan Israel, justru datang dari pejabat top lembaga intelijen itu.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/AlMasdarNews)