Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdebatan Aneksasi Palestina, Gabi Ashkenazi Nilai Militer Harusnya Ambil Alih Penanganan Covid-19

Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi menilai militer harusnya mengambil alih penanganan Covid-19 di Israel, Selasa (21/7/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Perdebatan Aneksasi Palestina, Gabi Ashkenazi Nilai Militer Harusnya Ambil Alih Penanganan Covid-19
Menahen Kahana/AFP
Tank Israel terlihat berada di dekat perbatasan Suriah dengan dataran tinggi Golan yang diduduki militer Israel, pada Mei 2018.(AFP / MENAHEM KAHANA) 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi menilai militer harusnya mengambil alih penanganan Covid-19 di Israel, Selasa (21/7/2020).

Dikutip dari Reuters, komentar dari koalisi utama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini berisiko memicu ketegangan lain dalam pemerintahan. 

Israel mengalami lonjakan kasus infeksi corona setelah membuka negara dan memulai bisnis lagi, pada Mei lalu.

Kasus infeksi perlahan meningkat melebihi 50.000 dan kematian di atas 400.

Baca: Tentara Israel Hancurkan Pusat Pengujian Virus Corona di Palestina

Baca: HNW: Penghapusan Palestina dari Peta Daring Menguatkan Penjajahan Israel

Orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks menghadiri doa khusus untuk mengakhiri pandemi COVID-19 sambil menjaga jarak dua meter dari satu sama lain di Tembok Barat, situs paling suci Yudaisme, di Yerusalem. Rabu (25/3/2020). Israel mengikuti pembatasan ketat untuk menahan penyebaran coronavirus. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks menghadiri doa khusus untuk mengakhiri pandemi COVID-19 sambil menjaga jarak dua meter dari satu sama lain di Tembok Barat, situs paling suci Yudaisme, di Yerusalem. Rabu (25/3/2020). Israel mengikuti pembatasan ketat untuk menahan penyebaran coronavirus. (AFP/MENAHEM KAHANA) (AFP/MENAHEM KAHANA)

Selain itu lapangan kerja menyusut di Israel, menyebabkan banyak pengangguran.

Hal ini membuat elektabilitas PM Netanyahu menurun hingga di bawah 30 persen.

Kemarahan publik meledak di jalanan dan depan kediaman Perdana Menteri Netanyahu karena skandal korupsi ditambah krisis kesehatan yang semakin parah.

Berita Rekomendasi

Bahkan rencana pemberian dana bantuan yang dilakukan Netanyahu dianggap penyuapan oleh masyarakat.

Perdana menteri dituduh terlibat penyuapan, penipuan, hingga pelanggaran kepercayaan.

Netanyahu didakwa dengan deretan skandal itu sejak November 2019.

Kasus-kasus itu berkaitan dengan hadiah dari rekan pebisnis yang diduga meminta bantuannya mempermudah regulasi media dengan imbalan pemberitaan yang baik.

Menlu Ashkenazi berharap pemerintah memutuskan untuk menyerahkan tanggung jawab penanganan pandemi kepada militer, daripada Menteri Kesehatan.

"Virus ini tidak akan meninggalkan kita selama setahun penuh."

"Karena itu perlu ada perubahan dalam manajemen," kata Ashkenazi kepada Ynet TV.

Baca: Sidang Dugaan Korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Digelar di Tengah Protes Massa

Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu Dituntut Mundur dari Pemerintahan, Didakwa Suap hingga Penipuan

Yair Netanyahu, anak Benjamin Netanyahu.
Yair Netanyahu, anak Benjamin Netanyahu. (Haaretz)

Ashkenazi mengaku sudah mengutarakan idenya ini kepada perdana menteri.

"Aku mengatakan kita perlu mengalihkan tanggung jawab kepada lembaga pertahanan," ujarnya.

Perdana menteri belum berkomentar langsung, namun kemungkinan tidak setuju memberi tanggung jawab tambahan kepada Menteri Pertahanan Benny Gantz.

Diketahui Benny Gantz tengah memimpin pasukan utama Homefront Command dalam sengketa aneksasi Israel di Tepi Barat Palestina.

Homefront Command atau Komando Depan dibentuk unyuk melindungi warga dari serangan rudal.

Selain itu pasukan ini juga dilatih memberi pertolongan saat bencana alam dan dilengkapi dengan sarana komunikasi dengan beragam sektor di Israel.

Selama krisis pandemi ini, Homefront Command kerap membantu evakuasi dan distribusi makanan.

Seorang sumber dari partai berkuasa mengatakan Gantz dan Ashkenazi menginginkan pasukan diperluas termasuk pengujian dan pelacakan kontak.

Ahed Tamimi yang gemar berhadap-hadapan dengan tentara Israel bersenjata lengkap | Nabisalehsolidarity
Ahed Tamimi yang gemar berhadap-hadapan dengan tentara Israel bersenjata lengkap | Nabisalehsolidarity (Nabisalehsolidarity)

Baca: Google dan Apple Kena Kritik Soal Terhapusnya Palestina dari Peta Online, Singgung Israel

Baca: Iran Hukum Mati Agen Spionase Amerika dan Israel

Di sisi lain, Wakil Menteri Kesehatan Yoav Kish memperingatkan agar tidak melibatkan militer dalam penanganan krisis kesehatan.

"Anda mengerti apa artinya jika tentara mulai menanyai orang, dengan: 'Apa yang telah Anda lakukan, dengan siapa Anda bertemu?'," tanya Kish.

"Ini adalah masalah yang sangat sensitif, masalah kesehatan. Tidak ada unsur ego di sini," tambahnya.

Worldometers pada Rabu (22/7/2020) mencatat 54.042 kasus infeksi di Israel.

Terdapat 425 korban jiwa dengan 22.743 pasien yang sudah sembuh.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas