Rusia Disebut Tengah Berencana Produksi Massal Vaksin Virus Corona Pertamanya
Pejabat pemerintah Rusia mengatakan, vaksin virus corona pertama dari negaranya selesai diproduksi secara massal, Selasa (21/7/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona hingga saat ini telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia.
Lebih dari 600.000 jiwa menjadi korban karena terpapar Covid-19.
Hingga saat ini, vaksin untuk mengobati virus corona pun belum ditemukan.
Tetapi, baru-baru ini, Rusia menyampaikan klaim soal kandidat vaksin virus corona negaranya.
Pejabat pemerintah Rusia mengatakan, vaksin virus corona pertama dari negaranya selesai diproduksi secara massal, Selasa (21/7/2020).
Terkait hal ini, Wakil Menteri Pertahanan Ruslan Tsalikov mengatakan, dua kelompok sukarelawan telah berhasil menyelesaikan uji klinis.
“Mereka semua telah membangun membangun kekebalan,” ungkap Ruslan, yang dikutip Tribunnews dari Anadolu Agency.
Baca: Meski Bersitegang, Donald Trump Akui Bersedia Kerja Sama dengan China untuk Vaksin Covid-19
Baca: Kandidat Vaksin Covid-19 Buatan China Mulai Dilakukan Uji Klinis Tahap Akhir di Brasil
“Semua sukarelawan, tanpa kecuali, membangun kekebalan terhadap virus corona dan merasa sehat,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Ruslan, vaksin pertama virus corona untuk melawan infeksi kini siap.
Vaksin itu dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya dan Rumah Sakit Klinik Militer Utama Burdenko.
Baca: Kenapa Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 dari China? Direktur PT Bio Farma Beri Penjelasan
Menurut Ruslan, militer Rusia memiliki pengalaman dalam pengembangan vaktin.
Sebagai contoh, Ruslan menyebutkan kontribusi militer Rusia dalam pengembangan vaksin melawan virus Ebola beberapa waktu lalu.
Baca: Lebih Dahsyat dari Ebola-HIV, Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS
Lampu Hijau Produksi Massal Varsin Covid-19
Lebih lanjut, Rusia kemungkinan mendapatkan lampu hijau untuk produksi massal vaksin Covid-19 pada Agustus mendatang.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriyev.
Kirill mengatakan, fase uji klinis berikutnya akan berakhir pada 3 Agustus 2020.
Setelah fase ketiga, tambah Kirill, vaksin tersebut akan diluncurkan di Turki, UEA dan Afrika.
“Kami mengharapkan persetujuan dari badan pengawasan di Federasi Rusia pada Agustus mendatang," ungkapnya.
"Segera setelah itu, kami berencana memulai produksi massal di perusahaan R-Pharm dan Alium RDIF,” terangnya dalam pernyataan.
“Kami mengharapkan persetujuan negara-negara mitra lainnya pada September,” tambahnya.
Baca: Jokowi: BUMN Siap Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Per Tahun
Baca: Banyak Negara Meneliti dan Mengembangkan Vaksin Covid-19, Mengapa Indonesia Pilih dari China?
200 Juta Dosis
Lebih lanjut, pejabat itu mengatakan, Rusia rencananya memproduksi 200 juta dosis vaksin pada akhir tahun.
Menurutnya, 30 juta dosis akan debut di Rusia dan sisanya di negara lain.
Dia menambahkan, Rusia juga berencana memproduksi vaksin yang tengah dikembangkan bersama Universitas Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)