Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Lockdown, Filipina Jatuh ke Dalam Jurang Resesi

pada kuartal pertama. PDB yang disesuaikan secara musiman turun 15,2% pada kuartal kedua dari tiga bulan pertama tahun ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gara-gara Lockdown, Filipina Jatuh ke Dalam Jurang Resesi
AFP/MARIA TAN
Seorang pekerja kesehatan dari Pemerintahan Filipina, mendisinfeksi sekolah menengah, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Manila. Filipina, Senin (9/3/2020). (AFP/Maria TAN) *** Local Caption *** A government worker disinfects a high school, amid concerns about the spread of the COVID-19 novel coronavirus, in Manila on March 9, 2020. (Photo by Maria TAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina jatuh ke dalam lubang resesi setelah ekonomi negara Asia Tenggara ini anjlok lebih dari yang diharapkan pada kuartal kedua tahun ini.

Alhasil Filipina jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun terakhir akibat aktivitas ekonomi yang terpukul oleh salah satu lockdown virus corona terpanjang dan terketat di dunia.

Ekonomi Filipina anjlok 16,5% pada April-Juni dari periode yang sama tahun lalu yang merupakan penurunan terbesar dalam data PDB kuartalan pemerintah sejak tahun 1981.

Baca: Ini Negara-negara di Asia Tenggara yang Kembali Berlakukan Lockdown

Produk domestik bruto Filipina turun lebih dari perkiraan yakni kontraksi 9% dalam jajak pendapat Reuters dan lebih buruk dari penurunan yang direvisi sebesar 0,7% pada kuartal pertama.

PDB yang disesuaikan secara musiman turun 15,2% pada kuartal kedua dari tiga bulan pertama tahun ini.

Pukulan ekonomi dari pandemi dapat memburuk dengan pemerintah memberlakukan kembali kontrol karantina yang lebih ketat di ibu kota Manila dan provinsi terdekat selama dua minggu mulai Selasa di tengah bangkitnya kembali kasus virus korona.

“Ekonomi Filipina jatuh ke dalam resesi dengan kehancuran PDB kuartal II yang menunjukkan dampak destruktif dari penguncian pada ekonomi yang bergantung pada konsumsi,” kata ekonom senior ING Nicholas Antonio Mapa.

Berita Rekomendasi

“Dengan rekor pengangguran tertinggi yang diperkirakan akan naik dalam beberapa bulan mendatang, kami tidak mengharapkan perputaran cepat dalam perilaku konsumsi, terlebih lagi dengan kasus COVID-19 yang masih meningkat,” lanjutnya.

Beberapa bisnis diperintahkan untuk ditutup dan pergerakannya dibatasi lagi di Manila dan provinsi terdekat, yang menyumbang seperempat populasi negara dan sebagian besar aktivitas ekonominya.

Filipina mencatat 115.980 kasus corona yang dikonfirmasi pada Rabu kemarin, tepat di belakang 116.871 kasus baru di Indonesia, yang merupakan penambahan kasus tertinggi di Asia Timur.

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas