Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Aksi Heroik ART Lindungi Anak Majikan dari Runtuhan Dinding saat Terjadi Ledakan di Beirut

VIRAL Aksi Heroik ART Lindungi Anak Majikan dari Keruntuhan Dinding saat Terjadi Ledakan di Beirut

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in VIRAL Aksi Heroik ART Lindungi Anak Majikan dari Runtuhan Dinding saat Terjadi Ledakan di Beirut
Twitter @HSajwanization
VIRAL Aksi Heroik ART Lindungi Anak Majikan dari Keruntuhan Dinding saat Terjadi Ledakan di Beirut 

TRIBUNNEWS.COM - Ledakan dahsyat yang terjadi pada 4 Agustus 2020 di Beirut, Lebanon telah membuat kota itu hancur berantakan.

Ledakan tersebut setidaknya memakan lebih dari 100 korban jiwa dengan lebih dari 4.000 orang luka-luka.

Di detik-detik berbahaya itu, rupanya ada banyak orang yang mengabaikan keselamatan diri untuk melindungi orang-orang yang berharga bagi mereka.

Baca: 6 Fakta tentang Beirut, Ibu Kota Lebanon yang Kerap Dijuluki Parisnya Timur Tengah

Baca: Viral Video Pengantin Wanita Sedang Foto Prewedding Langsung Kabur Saat Ledakan di Beirut

Wanita ini contohnya.

Ia tidak egois mempedulikan keselamatan dirinya sendiri.

Ia dengan berani menyelamatkan anak kecil yang ada di dekatnya saat ledakan itu.

Video aksi heroik wanita itu terekam dan diunggah oleh Hassan Sajwani di akun Twitter-nya.

Berita Rekomendasi

"Hati saya tertuju pada pelayan Afrika ini, yang mengabaikan hidupnya sendiri, dan mencoba menyelamatkan anak majikannya," tulis Hassan Sajwani.

Dalam video, wanita yang dipercaya adalah seorang Asisten Rumah Tangga (ART) itu terlihat sedang membersihkan lantai dengan vacuum cleaner sementara ada anak kecil sedang bermain di dekatnya.

Ia sempat terdiam saat terdengar suara keras.

Ia melihat-lihat sekitar untuk mencari tahu ada masalah apa.

Saat ledakan hebat terjadi, dinding di dekat anak kecil itu rubuh.

ART itu langsung menarik dan menggendong si anak kecil masuk ke dalam ruangan.

Ada pula video aksi heroik serupa yang diunggah akun Twitter Saudi Gazette.

Di video itu terlihat seorang ayah yang awalnya bersiaga sambil memegang anaknya.

Ketika suara ledakan besar terdengar, sang ayah langsung menggendong anaknya.

Ia kemudian menggendong anaknya dan kemudian membawanya ke bawah meja untuk menghindari kemungkinan terjadi dampak runtuhan.

Rangkuman Fakta-fakta Insiden Ledakan di Beirut, Lebanon

Dilansir The Guardian, berikut adalah fakta-fakta insiden ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, termasuk kronologi, dampak, serta penyebab ledakan.

- Pada Selasa (4/8/2020) malam di ibu kota Lebanon, Beirut, dua ledakan besar yang terjadi di kawasan pelabuhan membuat gelombang ledakan besar ke seluruh kota, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai ribuan lainnya.

Skala kerusakannya sangat besar, bangunan yang berjaak bermil-mil dari pelabuhan hancur.

Ledakan itu terjadi pada saat yang mengerikan bagi Lebanon, yang berada di ambang kehancuran finansial.

Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR
Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

- Perdana menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan penyebab ledakan itu adalah 2.700 ton amonium nitrat, bahan industri kimia yang umum digunakan dalam pupuk dan sebagai komponen dalam penambangan bahan peledak.

Diab mengumumkan hari berkabung nasional untuk para korban ledakan.

Gudang yang diklaim sebagai sumber ledakan pernah diperingatkan pada tahun 2014 lalu.

Diab kala itu berkata akan "mengungkapkan fakta" tentang gudang itu segera, tetapi tidak ingin melakukan penyelidikan lebih awal.

- Rumah sakit yang sudah berurusan dengan krisis virus corona dipenuhi korban ledakan hingga melebihi kapasitas.

Rumah sakit mengeluarkan permohonan donor darah dan generator agar listrik tetap menyala.

- Donald Trump mengatakan ledakan mematikan di Beirut "tampak seperti serangan yang mengerikan".

Hal itu bertentangan dengan informasi yang dirilis oleh pejabat Libanon.

Ketika Trump ditanya apakah dia yakin ledakan Libanon adalah "serangan dan bukan kecelakaan", dia mengatakan kepada wartawan: "Yah itu terlihat seperti itu, berdasarkan ledakannya."

Presiden menambahkan dia telah bertemu dengan para jenderal AS dan mengatakan mereka tampaknya merasa ledakan itu adalah serangan.

- Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon merekomendasikan menyatakan Beirut sebagai kota yang dilanda bencana, mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu di ibukota dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada otoritas militer.

Sebuah pernyataan dewan, yang dibacakan langsung di televisi, mengatakan Presiden Michel Aoun telah memutuskan untuk mengeluarkan 100 miliar pound Lebanon dalam alokasi darurat dari anggaran 2020.

- Menteri ekonomi Lebanon, Raoul Nehme, mengatakan gandum di lumbung pelabuhan Beirut tidak dapat digunakan dan kementerian kehilangan jejak tujuh karyawan di lumbung.

Menteri juga mengatakan kepada media lokal bahwa Libanon akan mengimpor gandum dan menambahkan bahwa negara itu saat ini memiliki cukup gandum hingga impor dilanjutkan.

Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz
Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

- Ada kebingungan di antara penduduk tentang apakah udara menjadi berbahaya untuk dihirup.

Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan orang untuk memakai masker dan tetap berada di dalam rumah, setelah adanya "laporan gas beracun yang terlepas dalam ledakan".

Banyak jendela orang yang hancur oleh ledakan membuat warga sulit untuk tidak menghirup udara dari luar.

Indikator laboratorium riset aerosol dari American University of Beirut menunjukkan tingkat kualitas udara telah kembali ke "baik" pada pukul 19:00, namun, menunjukkan tingkat "partikel" yang moderat satu jam sebelumnya.

- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres mengirimkan belasungkawa dengan mengatakan, ia berharap pemulihan cepat bagi yang terluka, termasuk beberapa personel PBB yang bekerja di Libanon.

Setidaknya 48 staf PBB terluka dalam ledakan itu, bersama dengan 27 tanggungan mereka.

- Pemerintah di seluruh dunia telah menawarkan dukungan, termasuk Inggris, Prancis, Australia, AS, Kanada, dan Israel.

- Seorang warga negara Australia dipastikan tewas.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan: "Saya sangat menyesal memberi tahu Anda bahwa seorang warga Australia telah terbunuh dalam ledakan mengerikan ini.

Tetapi ia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.

- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menawarkan dukungan Inggris dan mengatakan bahwa ada warga negara Inggris yang terkena dampak insiden tersebut.

(Tribunnews.com/Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas