POPULER INTERNASIONAL: Media Jepang Soroti Pidato Jokowi | Siswa 10 Tahun Bawa Bayi ke Sekolah
Berikut berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari media Jepang yang menyoroti pidato Jokowi, hingga siswa membawa bayi ke sekolah.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Media Jepang, TV NHK, menyoroti pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Ada pula kisah tentang siswi berusia 10 tahun yang setiap hari membawa adiknya yang masih bayi ke sekolah.
Simak berita populer internasional selengkapnya di bawah ini, dirangkum Tribunnews.com:
1. Media Jepang Soroti Pidato Jokowi, Ada Lebih 1.480 Perusahaan Jepang di Indonesia

Sejumlah media Jepang, termasuk TV NHK, menyoroti pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
"Presiden Indonesia Jokowi, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menekankan pikirannya untuk mempercepat langkah untuk menarik perusahaan asing mempertimbangkan relokasi dari China untuk membangun kembali ekonomi yang dilanda penyebaran virus corona baru," ungkap NHK.
Saat ini, ada lebih dari 1.480 perusahaan Jepang di Indonesia.
"Perusahaan Jepang telah masuk ke Indonesia dan perekonomiannya sangat terpengaruh, apalagi dengan 3,7 juta orang menganggur karena penyebaran infeksi virus corona. Sulit untuk mengemudikan mobil pada saat yang sama membangunnya kembali," tulisnya.
Baca: POPULER Sahrul Gunawan Hadiri Nikahan Mantan? | Nagita Marahi Raffi Gegabah Lepas Saham
2. PM Jepang Singgung Nama Indonesia Saat Pidato Peringatan ke-75 Selesainya Perang Dunia II

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyebut nama negara Indonesia saat berpidato memperingati ke-75 tahun selesainya Perang Dunia II, Sabtu (15/8/2020).
"Jepang telah berulang kali mengungkapkan penyesalan yang tulus dan permintaan maaf yang tulus atas tindakannya selama perang sebelumnya," ungkap PM Jepang Shinzo Abe.
Selain itu, PM Abe juga menyebut beberapa negara di Asia yang telah menjadi tempat perang juga saat Perang Dunia II.
"Untuk menunjukkan pemikiran seperti itu dalam tindakan nyata, sejarah penderitaan orang-orang Asia di negara tetangga seperti Indonesia, Filipina, negara-negara Asia Tenggara, Taiwan, Korea Selatan, China, dan lainnya memang telah terjadi," kata Shinzo Abe.
PM Shinzo Abe mengatakan, perdamaian akan terus dipertahankan sejak akhir perang hingga kini.
3. Yunani Disebut Usir 1.072 Migran dari Negaranya, Dibiarkan Terkatung-katung di Tengah Laut

Yunani dituduh mengusir 1.072 migran keluar dari wilayahnya.
Pemerintah negara itu disebut meninggalkan para migran terkatung-katung di atas perahu di tengah laut.
Tindakan itu dilakukan sejak pandemi virus Corona dimulai.
Dilansir Metro dari New York Times, 31 insiden berbeda telah mengungkap 'pengusiran' para migran.
Bukti didapat dari beberapa saksi mata, penjaga pantai Turki, dan pengawas independen.
Seorang guru asal Suriah bernama Najma al-Khatib (50) merinci bagaimana dia dan 22 orang lainnya, termasuk seorang bayi, diambil oleh pejabat Yunani yang menggunakan masker dari sebuah pusat penahanan, di Pulau Rhodes.
Aksi dilakukan ketika hari sudah gelap.
Peristiwa itu terjadi pada 26 Juli 2020.
Najma mengatakan, dia dan para migran ditinggalkan di atas rakit tanpa kemudi dan motor.
Hingga akhirnya, mereka kemudian diselamatkan oleh Turkish Coast Guard, penjaga pantai Turki.
"Itu sangat tidak manusiawi," kata Najma.
"Saya meninggalkan Suriah karena takut akan pemboman."
"Tetapi ketika ini terjadi, saya berharap saya mati karena bom," imbuhnya.
Baca: POPULER: Pasutri Layani Seks Threesome & Swinger | Kecelakaan Rombongan Pengantin Tewaskan 6 Orang
4. Fakta Siswi Berusia 10 Tahun Bawa Bayi ke Sekolah, Diberi Uang Kebutuhan Rp 10 Ribu per Hari

Seorang siswi berusia 10 tahun membawa setiap hari adiknya, yang masih bayi ke sekolah karena tidak ada orangtua yang menjaga.
Karena tidak ada orang tua dan kerabat yang bisa menjaga, ia memilih membawa adik bayinya ke sekolah.
Ia melakukannya karena adiknya tidak bisa ditinggalkan sendiri di rumah.
Melansir dari The National Thailand, (14/8/2020), Sekolah Ban Huay Mai Sod di provinsi Bueng Kan, Thailand sedang berusaha mendapatkan donasi untuk membantu siswinya berusia 10 tahun.
Siswi berusia 10 tahun membawa adiknya ke dalam kelas karena orangtua mereka tidak ada di rumah.
Siswi terkait memberitahukan guru, ayahnya sedang berada di dalam penjara sedangkan ibunya adalah migran ilegal.
Setelah melahirkan adiknya, ibu siswi 10 tahun ini harus pulang karena tidak memiliki izin untuk menetap.
(Tribunnews.com)