Israel Kembali Targetkan Pos Hamas di Jalur Gaza, Beberapa Jam Seusai Serangan Roket
Militer mengatakan tank Israel menargetkan pos militer Hamas di Jalur Gaza selatan sebagai tanggapan atas tembakan yang diluncurkan Jumat kemarin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pos Hamas ditembaki tank-tank Israel, Sabtu pagi (22/8/2020).
Serangan itu berlangsung beberapa jam setelah roket dilaporkan mengantam Israel salatan.
Mengutip Al Jazeera, sebuah pernyataan dari militer mengatakan tank Israel menargetkan pos militer Hamas di Jalur Gaza selatan sebagai tanggapan atas tembakan yang diluncurkan Jumat kemarin.
Roket itu disebut memicu sirene di Israel selatan, dicegat oleh pertahanan udara tanpa menimbulkan korban atau kerusakan, katanya.
Sumber keamanan Gaza mengatakan kepada kantor berita AFP, tembakan tank Israel menargetkan pos pengamatan Hamas di timur Rafah dan timur Khan Younis, tidak menimbulkan korban.
Baca: Militan Hamas Tanggapi Serangan Israel di Gaza
Baca: Hari ke-9 Israel-Hamas Memanas: Tank Israel Tembaki Pos Hamas di Jalur Gaza
Tanggapan atas Peluncuran Balon Pembakar
Lebih jauh, Israel telah membom Gaza hampir setiap hari sejak 6 Agustus 2020 sebagai tanggapan atas peluncuran balon yang dilengkapi dengan bom api, atau roket.
Mereka juga menangguhkan pengiriman bahan bakar dan menutup penyeberangan perbatasannya dengan Jalur Gaza pekan lalu.
Tindakan itu sebagai tanggapan atas serangan tersebut, yang mengakibatkan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza ditutup karena kekurangan bahan bakar.
Termasuk membatasi zona perikanan di pantai Gaza.
Baca: Warga Gaza Palestina Demo Hingga Injak Poster Netanyahu dan Trump, Tolak Kesepakatan UEA-Israel
Baca: Satu-satunya Pembangkit Listrik di Gaza Mati di Tengah Ketegangan dengan Israel
Blokade Israel Sejak 207
Lebih lanjut, Jalur Gaza memiliki populasi dua juta, lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan, menurut Bank Dunia.
Wilayah Palestina telah berada di bawah blokade Israel yang menghancurkan sejak 2007.
Delegasi Mesir mencoba menengahi kembalinya gencatan senjata informal.
Mesir telah bertindak untuk menenangkan gejolak yang berulang dalam beberapa tahun terakhir untuk mencegah terulangnya tiga perang yang telah dilakukan Israel dan Hamas sejak 2008.
Baca: Pesawat Tempur Israel Mengebom Jalur Gaza Selama 7 Malam Berturut-turut
Israel merebut Gaza dari Mesir dalam Perang Enam Hari 1967, tetapi secara sepihak menarik tentaranya dan mengevakuasi permukimannya pada tahun 2005.
Israel, bagaimanapun, terus mengontrol sebagian besar perbatasan Gaza, dengan sisanya di bawah kendali Mesir.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)