Kalashnikov Bikin Senapan Serbu AK-19, Gunakan Peluru Standar NATO 5,56 MM
Versi pertama senjata, AK-47, digunakan Tentara Merah Uni Soviet sejak 1949. Saat ini, senapan Kalashnikov telah beredar di seantero jagat.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pabrik senjata Kalashnikov Concern, yang terkenal di dunia untuk produk senapan serbu AK-47, mengumumkan produk terbaru mereka berpeluru standar NATO 5,56 mm.
Senapan serbu itu diberi nama AK-19, senjata terbaru dalam seri AK (Avtomat Kalashnikov) dipamerkan di Forum Teknis Militer Internasional ARMY-2020 pada 23-29 Agustus di dekat Kubinka, dekat Moskow.
Produk ini telah dikirim ke Angkatan Bersenjata Rusia sejak 2018 untuk tes lapangan. Senapan serbu baru ini hadir dengan popor ringan.
Ergonominya yang ditingkatkan, pandangan belakang baru, dan penekan flash dengan kemampuan untuk memasang peredam suara.
Panjang laras AK-19 adalah 415 milimeter, dan beratnya hanya 3,350 gram. Senapan Kalashnikov, dalam semua variannya, adalah salah satu senjata paling terkenal di dunia.
Versi pertama senjata, AK-47, digunakan Tentara Merah Uni Soviet sejak 1949. Saat ini, senapan Kalashnikov telah beredar di seantero jagat.
Diperkirakan ada lebih dari 200 juta pucuk AK-47 beredar di berbagai negara. Senapan ini sangat favorit di kalangan gerilyawan dan kelompok perlawanan.
Selain sebagai produsen senjata otomatis dan penempat runduk terbesar Rusia, Kalashnikov Concern juga memproduksi produk sipil, seperti senapan berburu, sepeda motor, dan peralatan mesin.
“Ini adalah langkah kami memasuki industri. Saya yakin ini adalah produk pertama dari jenisnya dan kami akan mengembangkannya lebih lanjut,” kata Dirut Kalashnikov Concern, Dmitiy Tarasov.
Perusahaan ini juga memproduksi shot gun, yang diberi koneksi ke perangkat digital. Senapan tersebut, diperkirakan memasuki pasar sipil tahun depan.
Senapan ini sangat berguna bagi para pemburu yang merasakan dorongan langsung untuk memamerkan aksi mereka secara online.
Tapi tetap saja, mengambil foto narsis dengan senapan pintar mungkin bukan ide paling cerdas dan sangat tidak disarankan.
Kantor berita TASS mewartakan, di pameran Army 2020 ini, Rusia menawarkan hampir 50 sistem senjata baru ke pasar dunia
Ini adalah produk akhir yang melibatkan sistem pertahanan udara, pesawat tempur dan angkut militer, dan juga lapis baja, perangkat keras dan artileri angkatan laut.