Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kim Jong Un Koma, Adik Perempuan Siap Siap Ambil Kendali Kekuasaan  

Klaim Chang datang hanya beberapa hari setelah agen intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Utara

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kim Jong Un Koma, Adik Perempuan Siap Siap Ambil Kendali Kekuasaan   
Korea Summit Press Pool / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL--Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un disebut sedang dalam kondisi koma setelah pekan lalu menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong.

Hal itu disampaikan Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, kepada media Korsel, seperti dilansir New York Post, Senin (24/8/2020).

Dia berspekulasi Kim Yo Jong, siap untuk mengambil kendali Korea Utara.

Baca: Kim Jong Un Limpahkan Kekuasaan Lebih Besar Lagi ke Adiknua untuk Pimpin Korea Utara

Chang menyatakan, Kim sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir."

"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, sehingga Kim Yo-jong didorong ke depan, karena kevakuman kepemimpinan tidak dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama."

Klaim Chang datang hanya beberapa hari setelah agen intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Utara yang berusia 36 tahun telah mendelegasikan sebagian dari otoritasnya kepada ajudan dekatnya, termasuk adik perempuannya, Yonhap News Agency melaporkan.

Baca: Kim Jong Un Limpahkan Kekuasaan Lebih Besar Lagi ke Adiknua untuk Pimpin Korea Utara

Berita Rekomendasi

Dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen pekan lalu, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa "Kim Yo-jong, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan," meskipun Kim saudaranya masih teta menjadi "otoritas mutlak."

Namun, keraguan tetap ada mengenai kebenaran klaim diplomat Korea Selatan itu. Juga bukan pertama kalinya Kim absen berkepanjangan dari sorotan publik dan telah memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya.

Pada bulan April lalu, laporan beredar bahwa pemimpin Korea Utara itu telah menjalani operasi jantung setelah ia tidak terlihat di depan umum selama hampir tiga minggu.

Pemerintah Korea Utara tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Kim, termasuk mengapa ia melewatkan peringatan ulang tahun ke-108 almarhum kakeknya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung.

Namun kemudian terbantahkan dengan kehadiran Kim di sebuah pabrik pupuk dekat Pyongyang.(Reuters/Fox News/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas