Jepang Sukses Bikin Mobil Terbang Pertama di Dunia, Angkut 2 Penumpang, Akan Dipasarkan di Indonesia
Dari segi keamanan, karena memiliki 8 motor maka jika satu motor mati pun menurutnya masih tetap aman.
Editor: Hasanudin Aco
Uji coba awal Skydrive sebenarnya sudah dilakukan setahun lalu dan kini semakin menyempurnakan lebih lanjut.
Baca: Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe, Trump: Teman Baik Saya
Yang menjadi masalah adalah baterai yang memang hanya bisa dipakai selama sekitar 5 sampai 10 menit saja.
"Namun di tahun 2030 sudah pasti akan ada baterai yang lebih baik lagi kini sedang dikembangkan di Jepang, buatan Jepang. Maka SkyDrive akan jauh lebih sempurna lagi nantinya."
Dari segi keamanan, karena memiliki 8 motor maka jika satu motor mati pun menurutnya masih tetap aman.
"Kita punya 8 motor, kalau pun satu motor mati ya masih aman dapat bisa dikendalikan keseimbangannya dengan baik. Tentu saja kalau sudah dua motor mati yang sudah semakin bahaya tentunya," ujarnya.
Semua adalah pilot kontrol yang bisa membuat stabil mobil udara tersebut. Lalu latihan bagi pengendara bagaimana?
"Saat ini latihan Skydrive dilakukan tiga orang. Satu orang adalah pengontrol drone tak punya lisensi pesawat udara. Satu orang pilot Mig F-15 dan satu orang lagi pilot helikopter. Namun untuk mengendarai SkyDrive saya rasa mudah tak perlu latihan berat. Yang penting bisa mengendarai kendaraan ini dengan stabil."
Masa depan SkyDrive dianggapnya sangat baik sehingga 100 sponsor ikut membangun pengembangan mobil udara pertama di Jepang ini.
Antara lain Itochu, Eneos, Ohbayashi, Strive, Z Corporation, Drone Fund, Bank Perkembangan Jepang, NEC, Panasonic, VeriServe dan Sumitomo Mitsui Financ.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Richard Susilo)