Hubungan China-Australia Memanas, Beijing Tahan Jurnalis Penyiar Televisi
China sejak itu memberlakukan tarif perdagangan dan penyelidikan anti-dumping atas beberapa produk Australia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, otoritas China menahan seorang warga negara Australia yang bekerja sebagai penyiar televisi terkenal di China.
Ketegangan antara Beijing dan Canberra memuncak sejak Pemerintah Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal usul virus corona baru.
China sejak itu memberlakukan tarif perdagangan dan penyelidikan anti-dumping atas beberapa produk Australia.
Menurut Payne dalam pernyataan Senin (31/8), warga negara dan jurnalis Australia Cheng Lei, yang bekerja untuk saluran internasional televisi Pemerintah China, CGTN, di Beijing, telah ditahan selama dua minggu.
Baca: India-China Memanas, Beijing Dikabarkan Lakukan Gerakan Militer di Perbatasan
Mengutip Reuters, Pemerintah Australia menerima pemberitahuan resmi tentang penahanan Cheng dari otoritas Tiongkok pada 14 Agustus lalu. Tapi, Payne tidak mengungkapkan, alasan penahanan Cheng.
Baca: Beijing Bikin Aturan Baru, Larang Bytedance Jual TikTok Tanpa Izin Pemerintah China
Sebuah pernyataan yang keluarga Cheng di Australia rilis mengatakan, pihaknya mengharapkan "kesimpulan yang memuaskan dan tepat waktu", dan telah berkonsultasi erat dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Payne menyebutkan, pejabat Australia telah berbicara dengan Cheng di fasilitas penahanan melalui tautan video pada 27 Agustus lalu. Dan, pejabat konsuler akan terus memberikan dukungan kepada Cheng dan keluarganya.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Kian memanas, China tahan jurnalis Australia