Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Kapal Perang China Disebut Lebih Banyak daripada AL Amerika

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah melampaui AS dalam pengembangan misil dan jumlah kapal, serta sistem pertahanan udara.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jumlah Kapal Perang China Disebut Lebih Banyak daripada AL Amerika
ES News Front
Angkatan Laut China. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Depertemen Pertahanan AS pada hari Selasa (1/9/2020) waktu setempat, mengatakan bahwa saat ini armada militer mereka tertinggal dari China dalam segi jumlah.

Dikutip dari dari Military.com, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah melampaui AS dalam pengembangan misil dan jumlah kapal, serta sistem pertahanan udara.

Jumlahnya terus bertambah di bawah rencana Partai Komunis Tiongkok untuk mencapai dominasi pada tahun 2049 mendatang.

"Tujuan akhir dari China adalah untuk mengembangkan militer hingga setara, atau bahkan lebih tinggi dari militer AS, atau kekuatan besar lainnya yang dinilai China sebagai sebuah ancaman," ungkap laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres.

Baca: Pentagon Akui Kekuatan Militer China Mulai Kalahkan Amerika

Laporan tersebut menyebutkan bahwa saat ini China telah mengatur sumber daya, teknologi, dan semangat politik selama dua dekade terakhir untuk memperkuat dan memodernisasi PLA hampir dalam segala hal.

Saat ini, China bahkan telah berhasil mengungguli AS di beberapa sektor tertentu sehingga semakin memuluskan China untuk mencapai dominasi dunia.

Departemen Pertahanan AS menyebutkan bahwa saat ini China memiliki angkatan laut terbesar di dunia dengan kekuatan tempur sekitar 350 unit kapal dari berbagai tipe, termasuk lebih dari 130 kapal tempur utama.

Baca: Satu Tentara Pasukan Khusus India Tewas Dalam Bentrokan Dengan Pasukan China 

Berita Rekomendasi

Sebagai perbandingan, saat ini AS hanya memiliki total 295 unit armada laut. Setidaknya itu jumlah yang dilaporkan oleh Departemen Pertahanan.

China juga memiliki lebih dari 1.250 rudal balistik darat (GLBM) dan rudal jelajah darat (GLCM) dengan jangkauan antara 500 sampai 5.500 kilometer.

Sementara AS melaporkan saat ini hanya memiliki satu jenis GLBM konvensional dengan jangkauan 70 hingga 300 kilometer saja.

Soal pertahanan udara, China juga dianggap lebih unggul sejak mendapatkan dukungan teknologi baru dari Rusia yang dikombinasikan dengan produk buatan mereka sendiri.

Salah satu keunggulannya adalah sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 dan S-300 yang dibuat oleh Rusia. Sistem ini merupakan yang terkuat di dunia.

Laporan tahunan Departemen Pertahanan dengan judul "Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China" ini berisi 173 halaman dan seluruhnya berfokus pada postur pertahanan China.

Disebutkan pula bahwa China mungkin telah mempertimbangkan pembangunan fasilitas militer di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Mark Esper mengakui bahwa anggaran pertahanan terpaksa diturunkan untuk mengimbangi upaya penanganan Covid-19 yang semakin ganas di AS.

Fakta mengenai peningkatan jumlah armada militer China belakangan ini bisa saja merubah kebijkan militer AS untuk beberapa tahun ke depan.

Berita ini tayang di Kontan dengan judul: https://internasional.kontan.co.id/news/as-sebut-armada-militer-china-unggul-dalam-segi-jumlah-berikut-penjelasannya?page=all 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas