TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq akan memulai perjalanan partai baru berbasis anak muda atau milenial pada bulan ini.

Pemuda berusia 27 tahun itu berkeinginan agar partai yang belum disebutkan namanya itu akan mengubah lanskap politik yang lama didominasi oleh "politisi lama" dan politik uang.

Untuk itu dia pun akan merekrut kader-kader dari perempuan dan kaum muda untuk duduk di parlemen.

"Kami ingin melepaskan Malaysia dari politik berdasarkan uang dan kekuasaan, dan menyegarkannya dengan orang-orang muda dengan hati, pikiran, dan kepentingan yang tepat yang dapat menggerakkan Malaysia maju," katanya kepada Reuters, Kamis (3/9/2020).

Baca: Mantan Menteri Malaysia Syed Saddiq Dikaitkan Korupsi, Beberkan Gaji Bulanan

Syed Saddiq mengatakan ia terinspirasi dari En Marche yang berorientasi muda dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Partai Maju Masa Depan Thailand dalam upayanya untuk menggerakan politik yang terdiri dari kaum muda.

Usia rata-rata anggota parlemen Malaysia adalah sekitar 55 tahun.

Hal ini mengkhawatirkan bagi negara di mana usia rata-rata dari 32 juta penduduknya adalah 29 tahun.

"Ada keinginan nyata untuk budaya politik yang baru untuk menggantikan yang saat ini sudah ketinggalan zaman dan telah gagal melibatkan kaum muda," kata Qyira Yusri, seorang aktivis muda yang sedang dalam pembicaraan awal untuk bergabung dengan partai Syed Saddiq minggu ini.

Syed Saddiq mengatakan pembicaraan tersebut melibatkan 33 anak muda dari berbagai etnis dan latar belakang, termasuk akademisi, tokoh agama dan anggota sektor teknologi dan perusahaan.

Dia tetap yakin bahwa keragaman kelompok akan menjadi aset meskipun ada perbedaan atas isu-isu kontroversial seperti hubungan sesama jenis, yang dilarang di negara mayoritas Muslim.

Pertama kali Syed Saddiq menjadi terkenal setelah bergandengan tangan dengan Mahathir untuk menggulingkan pemerintahan yang tercemar korupsi pada tahun 2018.

Ia menjadi anggota kabinet termuda Malaysia saat ditunjuk sebagai menteri pemuda dan olahraga dalam pemerintahan Mahathir.

Tetapi pengalaman itu membuatnya kecewa dengan ketergantungan partai politik untuk mengumpulkan uang melalui transaksi bisnis dan nepotisme.

"Partai baru akan berusaha untuk membatasi sumbangan politik dari entitas swasta dan sebaliknya mengandalkan metode baru seperti crowdfunding online," katanya.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, 73, menjabat pada Maret lalu, setelah menggulingkan pemerintahan Mahathir Mohamad yang berusia 95 tahun, yang menjabat sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya.

Saddiq memilih mengikuti jejak Mahathir meninggalkan Partai Bersatu, yang pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin ketika krisis politik menggulingkan pemerintahan Pakatan Harapan pada Februari lalu.

Kini Mahathir telah mendirikan partai baru bernama Partai Pejuang.

Muhyiddin juga menghadapi tantangan dari aliansi oposisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim yang berusia 73 tahun.

Pada konferensi pers pada Kamis (3/9/2020), Mahathir mengatakan dia tidak yakin partai baru berbasis kaum muda itu akan berhasil.

"Saya tidak melihat partai itu akan sangat sukses, karena meskipun pemuda adalah bagian besar dari pemilih, tapi itu tidak cukup bagi mereka untuk menang hanya karena memiliki dukungan dari pemuda."

Malaysia tidak akan mengadakan pemilihan umum sampai 2023 tetapi ada spekulasi mungkin ada jajak pendapat awal.(Reuters)