Heboh Obrolan Grup WA, Mahasiswa Kaya Diduga Bersaing Meniduri Mahasiswi Termiskin di Kampus
Grup mahasiswa kaya diduga bersaing meniduri mahasiswi termiskin di kampus. Investigasi dilakukan.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Serangkaian pesan antara para mahasiswa baru Durham University, Inggris, menghebohkan dunia maya.
Pasalnya, pesan yang tersebar mengungkap rencana 'kompetisi' oleh para mahasiswa kaya untuk berhubungan intim dengan perempuan termiskin di kampus.
Dilansir Metro, percakapan di beberapa obrolan grup Whatsapp itu mulanya terungkap melalui situs berita pelajar, The Tab.
Kemudian, pesan grup diunggah di grup Facebook 'Overheard at Durham Uni', Selasa (8/9/2020).
Dalam unggahan pesan yang tersebar, grup Whatsapp itu diyakini memiliki sekitar 60 anggota.
Grup tersebut bernama Durham Boys Making All The Noise.
Percakapan grup yang beredar di dunia maya membicarakan tentang pemerkosaan.
Baca: Pandemi Covid-19 Tak Halangi Kegiatan Pengenalan Mahasiswa Baru
Tak hanya itu, terekspos pula rencana para pemuda kaya di Durham University untuk membubuhkan sesuatu ke dalam minuman gadis-gadis, untuk melancarkan aksi mereka.
Percakapan pun menuju hingga seorang anggota mengungkapkan adanya 'kompetisi' untuk berhubungan intim dengan para gadis termiskin di kampus.
"Pernahkah aku bilang kepadamu tentang pemuda-pemuda kaya yang berkompetisi dalam berhubungan intim dengan gadis termiskin," tulis seorang anggota.
"Bukankah Durham mati karena seksisme dan semacamnya, sejak pemuda dari Durham itu dituduh melakukan pemerkosaan beberapa tahun yang lalu," ujar anggota lain.
Tak hanya itu, seorang anggota juga mengucapkan aturan dalam grup tentang mengadu.
Apabila ada yang mengadu, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal.
"Aturan pertama tentang grup ini. Jangan berbicara tentang grup ini," kata seorang anggota.
Baca: Jangan Pernah Posting 5 Foto Ini di Media Sosial Jika Tak Ingin Jadi Korban Kejahatan dan Pelecehan
Baca: Ini Cara Sederhana Deteksi Anak Alami Pelecehan Seksual
PascaPesan Grup Beredar
Akibat percakapan yang beredar, para mahasiswi ketakutan.
Beberapa mahasiswi yang akan masuk universitas pada 28 September 2020 mendatang menjadi takut.
Mereka menuntut pejabat universitas untuk segera mengambil tindakan.
Para warganet memberikan komentar pada unggahan Facebook itu.
"Seperti yang Anda lihat, bahasa mereka benar-benar keji."
"Mereka juga membicarakan tentang memberikan sesuatu ke dalam minuman para gadis," kata seorang warganet.
"Ini adalah perilaku yang buruk, dan sebagai seorang itu, itu membuatku ketakutan setengah mati. Anak laki-laki yang baru berusia 18 tahun mampu berperilaku menjijikkan terhadap wanita," ucap yang lainnya.
Di samping itu, ada pula yang mengucap bahwa Durham memiliki tingkat kekerasan seksual yang tinggi.
Para warganet yang membaca unggahan itu berharap pejabat universitas segera menangani dan memanggil pihak terkait.
Baca: Kembali setelah 8 Bulan Tinggalkan Asrama, Mahasiswa Temukan Kura-kura Peliharannya Tinggal Kerangka
Baca: Mahasiswa Diduga Pemain Judi Togel Diringkus, Barang Bukti Uang Rp 1,1 Juta Disita
Tanggapan Universitas
Menanggapi pesan yang beredar, Durham University membuka suara.
Pihak universitas menyadari komentar para mahasiswanya yang disebut 'sangat menjijikkan'.
Durham University meminta siapa pun yang terganggu atau terkena dampak pesan tersebut untuk menghubungi layanan dukungan kesejahteraan (welfare support).
"Universitas telah mengetahui beberapa komentar yang sangat menjijikkan di media sosial yang telah diunggah oleh mahasiswa Durham," ujar wakil rektor universitas, Jeremy Cook.
Cook mengatakan, universitas mengecam keras konten dan perilaku yang ditunjukkan dalam unggahan.
Hal itu sama sekali tidak dapat diterima dan melanggar nilai-nilai serta perilaku yang dijunjung tinggi oleh komunitas universitas.
Ia juga menyebut, universitas langsung melakukan penyelidikan oleh tim disiplin mahasiswa, segera setelah diberi tahu tentang unggahan itu.
"Jika unggahan ini terbukti asli dan dapat dikaitkan, kami akan mengambil tindakan untuk memastikan bahwa mereka yang terlibat tidak akan mendapat tempat di Durham University," tutur Cook.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)