Microsoft Tuding Peretas Asal China, Rusia dan Iran Berupaya Serang Pilpres AS 2020
Wakil Presiden Microsoft Tom Burt menjabarkan bahwa kelompok hacker yang berbasis di Rusia, Strontium, meretas lebih dari 200 organisasi
Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM – Pihak Microsoft pada Kamis (10/9/2020) mengungkapkan bahwa mereka mendeteksi dan menggagalkan sejumlah peretas Rusia dan China yang berupaya melakukan serangan siber terhadap ratusan organisasi dan orang-orang yang terlibat dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.
Dilansir oleh South China Morning Post, laporan tersebut merupakan peringatan publik paling luas hingga saat ini tentang penyebaran cepat upaya pemerintah asing untuk menggunakan peretas untuk merusak demokrasi AS.
“Para pelakunya termasuk kelompok peretas Rusia yang selaras dengan Kremlin yang pencurian dan kebocoran dokumen rahasia Partai Demokrat membantu melemahkan harapan presiden Hillary Clinton pada 2016,” kata Microsoft.
Target kali ini termasuk kampanye Trump dan Biden, pejabat administrasi dan berbagai partai nasional dan negara bagian, konsultan politik dan lembaga pemikir, serta kelompok-kelompok seperti German Marshall Fund dan Stimson Center yang mempromosikan kerja sama internasional.
“Kegiatan yang kami umumkan hari ini memperjelas bahwa kelompok kegiatan asing telah meningkatkan upaya mereka menargetkan pemilu AS 2020 seperti yang telah diantisipasi,” kata Microsoft dalam sebuah posting blog.