Yoshihide Suga Diprediksi Akan Menang dalam Pemilihan Pemimpin LDP
Suga berada di jalur untuk memenangkan lebih dari 70% suara anggota parlemen dan memimpin di antara suara-suara lokal
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -- Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga diprediksi akan memenangkan pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk menggantikan Shinzo Abe.
Pemilihan pemimpin baru LDP akan digelar hari ini, Senin (14/9/2020).
Kantor berita NHK melaporkan hasil jajak pendapatnya, Suga, 71, kemungkinan akan mendapatkan sebagian besar suara dari 394 anggota parlemen Partai Demokrat Liberal (LDP) dan kemungkinan akan memenangkan mayoritas 141 suara dari cabang partai di daerah.
"Suga berada di jalur untuk memenangkan lebih dari 70% suara anggota parlemen dan memimpin di antara suara-suara lokal," penyiar NHK melaporkan.
Pemenang pemilihan pemimpin LDP hampir pasti akan dipilih menjadi perdana menteri dalam pemungutan suara parlemen pada Rabu (16/9/2028), karena mayoritas LDP di majelis rendah.
Baca: Tiga Calon Pengganti Shinzo Abe Mulai Berkampanye
Dia akan menjalani masa jabatan Abe sebagai pemimpin partai hingga September 2021.
Abe, perdana menteri Jepang yang paling lama menjabat, mengatakan bulan lalu ia akan mengundurkan diri karena kondisi kesehatan yang buruk, mengakhiri masa jabatan hampir delapan tahun.
Suga mengatakan dia akan melanjutkan strategi "Abenomics" tentang kebijakan moneter yang sangat mudah, pengeluaran pemerintah dan reformasi sambil menyelesaikan masalah Covid-19 dan ekonomi yang merosot, dan menghadapi masalah jangka panjang seperti populasi Jepang yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah.
Suga, yang kurang pada pengalaman diplomatik, menghadapi tantangan geopolitik seperti membangun hubungan dengan pemenang pemilihan presiden AS 3 November dan menyeimbangkan keprihatinan atas agresivitas maritim China dengan saling ketergantungan ekonomi bilateral.
Suga, putra seorang petani stroberi dari Jepang utara yang memulai kariernya dalam politik sebagai anggota majelis lokal, sejak 2012 memegang jabatan kunci sekretaris kabinet utama, bertindak sebagai juru bicara pemerintah Abe, mengoordinasikan kebijakan dan menjaga birokrat.
Dia memiliki citra sebagai operator di balik layar daripada pemimpin garis depan.
Namun suara dukungan terus menanjak dalam jajak pendapat, setelah ia mengumumkan pencalonannya untuk menggantikan Abe.
Ia memenangkan dukungan dari sebagian besar faksi LDP, mengungguli saingannya termasuk mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan menteri luar negeri Fumio Kishida.(Reuters)