Momen Menarik Debat Harris Vs Pence: 'Saya Sedang Berbicara' Vs 'Boleh Saya Selesaikan'
Meskipun debat pertama dan satu-satunya untuk wakil presiden 2020 tidak bebas dari momen-momen tegang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SALT LAKE CITY - Debat antara Wakil Presiden AS Mike Pence dan calon wakil presiden dari Partai Demokrat Senator Kamala Harris Rabu (7/10/2020) malam, berjalan jauh lebih tertib dibanding sebelumnya.
Meskipun debat pertama dan satu-satunya untuk wakil presiden 2020 tidak bebas dari momen-momen tegang.
Pence dan Harris saling serang saat membahas isu pajak, perubahan iklim dan penanganan Covid-19.
Berikut adalah beberapa momen menarik dalam debat:
Pence dan Harris membagikan beberapa momen menegangkan dalam debat tentang Covid-19, karena isu pandemi virus corona jadi isu awal.
"Pemerintahan ini telah kehilangan hak mereka untuk terpilih kembali," kata Harris, mengkritik penanganan pemerintahan Trump terhadap pandemi yang telah menewaskan lebih dari 210.000 rakyat Amerika. Sementara lebih dari 415.000 orang di AS juga telah dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Baca: Ada Lalat Hinggap di Kepala Mike Pence saat Debat, Joe Biden Langsung Promosi Alat Pemukul Serangga
Namun wakil presiden membela penanganan pemerintah saat balik menyerang Biden atas tudingan menjiplak rencana Trump dalam menangani Covid-19.
"Kenyataannya adalah ketika Anda melihat rencana Biden, itu terlihat sedikit seperti plagiarisme," kata Pence.
Harris, kembali menanggapi ucapan Pence, melanjutkannya untuk mengkritik Trump atas komentar yang dia buat kepada wartawan Washington Post Bob Woodward, di mana presiden mengatakan dia mengecilkan virus dalam upaya untuk menghindari kepanikan publik.
Pence pun berusaha untuk memotong senator California itu berbicara.
"Bapak Wakil Presiden, saya berbicara - saya sedang berbicara," kata Harris kepada Pence.
Kemudian selama debat, Harris juga berusaha mengganggu Pence.
"Apalah saya bisa menyesaikannya Senator," sergah Pence.
Harris mengakhiri segmen itu dengan mengatakan bahwa dia hanya akan menerima vaksin Covid-19 jika, para tenaga profesional kesehatan merekomendasikannya.
"Jika pejabat kesehatan masyarakat, jika Dr Fauci, jika dokter memberi tahu kami bahwa kami harus menerimanya, saya akan menjadi yang pertama dalam antrean. Tentu saja," kata Harris, merujuk pada Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
"Tetapi jika Donald Trump memberi tahu kami untuk menerimanya, saya tidak mengambilnya." (Fox News/AP/Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.