Para Dukun Ramal Siapa Presiden Amerika Berikutnya, Begini Hasilnya
Sebanyak 50 persen responden mengaku memilih Biden sedangkan 41 persen memilih Trump.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LIMA - Para dukun shaman di Peru mencoba meramal siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat ( AS) selanjutnya.
Dengan mengenakan pakaian warna-warni, asap dupa, bunga, foto calo presiden (capres) petahanan Donald Trump dan capres Joe Biden mereka memulai ritualnya.
Dilansir dari Reuters, para dukun shaman tersebut juga meniupkan instrumen dari cangkang Andes tradisional.
Mereka lantas berseru “pachanaka” atau bisa diartikan “ibu bumi” agar pemilihan umum di AS berlangsung dengan damai, tanpa serangan atau sihir apa pun di antara dua capres.
Ritual tersebut berlangsung di sebuah ruangan bangunan tua dengan penerangan remang-remang di pusat kota Lima, Peru, pada September, dua bulan sebelum pemilihan umum AS dimulai pada 3 November.
Guru dukun shaman, Ana Maria Simeon, yang ikut dalam ritual tersebut saat ditanya Reuters secara pribadi mengaku memilih Biden.
“Itulah sebabnya kami membersihkannya (Biden) kami telah melihat bahwa mereka menyerangnya dengan sihir, dengan boneka hitam, dengan boneka voodoo mereka membayangi untuk mengeluarkannya,” kata dukun dengan kalung yang melilit lehernya.
Selama ritual, para dukun tersebut menggosok tanaman obat, buah-buahan, dan bahkan ular hidup pada foto kandidat Biden maupun Trump.
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada September, Biden mengungguli Trump soal perolehan suara dari para responden.
Baca: Biden Percaya Diri Bakal Menangkan Pilpres AS: Kecurangan Satu-satunya Cara Saya Kalah
Sebanyak 50 persen responden mengaku memilih Biden sedangkan 41 persen memilih Trump.
Namun, hasil jajak pendapat tersebut sepertinya berkebalikan dengan hasil ramalan dari para dukun shaman di Peru.
"Energi yang bagus untuk Tuan Donald Trump," kata salah satu dukun shaman Pablo Torres sambil membawa ular di salah satu bahunya setelah menyemprotkan cairan aneh dari mulutnya ke foto Trump.
"Mengapa? Karena dia pantas, dia butuh energi yang bagus, getaran yang baik dari para pengikutnya,” sambung Torres.
“Kami adalah pendukung pria itu. Dia akan menang; dia adalah seorang pemenang,” pungkasnya.