Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Saldo pinjaman kepada perusahaan kecil dan menengah (UKM) Jepang meningkat menjadi 573 triliun yen per 30 September 2020.

"Saldo pinjaman kepada perusahaan dan individu oleh bank dan credit unions mencapai rekor tertinggi lebih dari 573 triliun yen bulan lalu," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (12/10/2020).

Penyaluran kredit kepada usaha kecil menengah dan pemilik usaha perorangan yang arus kasnya sulit akibat pengaruh virus corona semakin meningkat.

Menurut "Tren Pinjaman dan Deposito" yang dirilis oleh Bank of Japan (BOJ) pada tanggal 12 Oktober ini, saldo pinjaman yang diberikan kepada perusahaan dan individu oleh bank swasta dan credit unions secara nasional rata-rata mencapai 573.737,8 miliar yen (atau 573,74 triliun yen) selama sebulan terakhir.

Baca juga: Cerita di Balik Pernikahan Virtual Tut Malen & Ayu, Pekerja Migran Asal Bali yang Tinggal di Jepang

Tingkat kenaikan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya adalah 6,4 persen, lebih kecil dari pada bulan Agustus 2020.

Dikatakan bahwa saldo pinjaman menurun sejak bulan Juli di bank kota dengan banyak perusahaan besar sebagai pemberi pinjaman.

Di sisi lain, saldo pinjaman terus meningkat pada bank daerah dan credit unions yang memiliki banyak pinjaman kepada usaha kecil menengah dan pemilik usaha perorangan yang arus kasnya sulit karena pengaruh virus corona.

Baca juga: Nekobiyaka, Satu-satunya Kafe Kucing Hitam yang Jadi Daya Tarik Wisata di Jepang

Bank sentral Jepang (BOJ) mengatakan, "Meskipun permintaan dana dari perusahaan besar telah surut dan beberapa telah mulai mengembalikan, pinjaman kepada perusahaan kecil dan menengah dan individu sedang meningkat, dan saldo pinjaman bank regional dan kartu kredit akan terus tinggi."

Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com