Dukungan untuk PM Jepang Yoshihide Suga Turun 6 Persen
Masyarakat masih belum bisa mengerti mengapa PM Jepang menolak 6 cendekiawan masuk ke dalam Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga memiliki popularitas tertinggi kedua setelah mantan PM Shinzo Abe yang sempat mencapai 76 persen dukungannya saat menjadi PM Jepang September 2006 dan 66 persen saat menjadi PM Jepang Desember 2012.
"Masalah popularitas sangat sensitif di Jepang. Walaupun terkena masalah Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang, dukungan masyarakat tetap tinggi kepada PM Suga yang masih di atas 50 persen," papar Shiro Tazaki, wartawan senior politik dan pemerintahan Jepang, Senin (19/10/2020).
Saat dilantik sebagai PM Jepang 11 September 2020, survei JNN menunjukkan dukungan masyarakat 62,4 persen, Yomiuri 74 persen, Asahi 62,3 persen, Kyodo 66,4 persen dan Koran pertanian Jepang 62 persen.
Popularitas dukungan tertinggi setelah Shinzo Abe saat baru saja dilantik menjadi PM Jepang.
Namun minggu lalu 6 orang usulan Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang ditolak kantor PM Jepang karena dianggap penjelasan PM Suga kurang lengkap atau kurang dimengerti masyarakat, sehingga dukungannya turun sekitar 6 persen saat ini.
Baca juga: Jalanan di Tokyo Jepang Amblas 5 M, Proyek Pembangunan Terowongan Bawah Tanah Dihentikan Sementara
Namun itu masih di atas 50 persen dukungan masyarakat terhadap PM Jepang yang dianggap masih tinggi di Jepang.
Masyarakat masih belum bisa mengerti mengapa PM Jepang menolak 6 cendekiawan masuk ke dalam Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang, kelompok paling elit untuk para saintis Jepang.
Akibat penolakan tersebut tidak sedikit menganggap pemerintah ikut campur tangan dalam hal ilmu pengetahuan atau sains di jepang.
PM Suga menjelaskan saat menerima usulan para pakar sains itu, Suga sudah tidak melihat nama 6 orang saintis tersebut.
"Saat menerima usulan saya tidak melihat nama 6 orang saintis tersebut," papar PM Suga kepada pers minggu lalu.
Sementara itu beberapa kalangan saintis menyatakan penolakan 6 orang itu karena mereka menentang pemerintah saat RUU Kerahasiaan Negara dibahas di waktu lalu yang ditakutkan akan membungkam kebebasan berpendapat di masyarakat sehingga bisa ditangkap/ditahan.
RUU tersebut sudah disahkan parlemen menjadi UU Kerahasiaan Negara tahun lalu.
Sementara itu diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com