Paus Dukung Civil Union untuk Lindungi Pasangan Sesama Jenis, Apa Itu Civil Union ?
Paus Fransiskus dukung civil union. Civil union ini bukan pernikahan tradisional namun mendapat hak-hak warga negara layaknya pasangan yang menikah.
Editor: Yudie Thirzano
Penulis buku-buku hukum di AS William P Statsky dalam bukunya Family Law: The Essentials, mengulas tentang ketentuan civil union yang berlaku di Negara Bagian Vermont di AS.
Dalam bukunya, Statsky menulis civil union di Vermont sebagai hubungan resmi pasangan sesama jenis yang memiliki manfaat, perlindungan, dan tanggung jawab yang sama di bawah hukum Vermont layaknya yang diberikan kepada pasangan dalam sebuah pernikahan.
Civil union ini bukan pernikahan tradisional namun mendapat hak-hak warga negara layaknya pasangan yang menikah.
Situs britanica mendefinisikan civil union sebagai pengakuan legal/resmi atas hubungan berkomitmen seperti pernikahan dari dua individu. Biasanya, pencatatan sipil atas komitmen mereka memberi pasangan manfaat hukum yang mendekati atau setara dengan pernikahan. Di antara manfaat tersebut adalah hak warisan, kunjungan rumah sakit, pengambilan keputusan medis, perpajakan yang berbeda, adopsi dan inseminasi buatan, dan tunjangan karyawan bagi pasangan dan tanggungan.
Statsky menulis bahwa hukum di Negara Bagian Vermont mengatur persyaratan pasangan yang bisa mengajukan sebagai civil union yakni:
- harus sudah berusia minimal 18 tahun
- harus memiliki jenis kelamin yang sama dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk mendaftar pernikahan (tradisional) di wilayah Vermont
- berpikiran sehat (bukan non compos mentis)
- bukan orang yang menikah (tradisional), pasangan reciprocal beneficiary relationship, atau pasangan civil union lain. Sedangkan orang menikah yang sudah ditinggal mati oleh pasangannya bisa menjadi bagian dari civil union
- bukan pasangan yang punya hubungan keluarga dekat (civil union dilarang untuk orangtua, kakek,nenek, sepupu dekat, anak, cucu, keponakan, saudara kandung, paman, bibi.
Lebih lanjut Statsky menjelaskan seromonial civil union harus dipimpin oleh hakim atau otoritas yang berwenang di wilayah hukum Vermont. Pasangan yang mendaftar civil union akan mendapat sertifikat yang meresmikan hubungan mereka.
James Martin SJ seorang pastur di AS yang peduli pada isu-isu LGBT di lingkungan gereja Katolik menulis di akun twitternya bahwa komentar Paus Fransiskus menorehkan sejarah baru.
"Apa yang membuat komentar Paus Fransiskus yang mendukung civil union (persatuan sipil) sesama jenis saat ini begitu penting? Pertama, pernyataan itu disampaikan sebagai Paus, bukan Uskup Agung Buenos Aires. Kedua, dia jelas mendukung, tidak hanya menoleransi, civil union. Ketiga, dia mengatakannya di depan kamera, bukan secara pribadi. Bersejarah," tulis James Martin.
James Martin juga menyindir sebagian orang yang menganggap pernyataan Paus soal civil union bukan sesuatu yang penting, bila ditempatkan ada situasi di AS dan Eropa barat.
Tetapi di beberapa belahan dunia lain di mana beberapa uskup sangat anti-LGBT, serta di wilayah lain di dunia para uskup berpihak pada hukum yang mengkriminalkan homoseksualitas, pernyataan Paus itu menjadi sesuatu yang bermakna besar.