Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terkait langkah-langkah membuka kembali perbatasan untuk virus corona baru, pemerintah Jepang mulai melakukan penyesuaian untuk menerima secara bersyarat para pengusaha yang memiliki "masa inap ultra pendek" selama 72 jam atau kurang hanya untuk keperluan bisnis saja.

"Hingga saat ini, pemerintah telah berdiskusi secara individual dengan Vietnam, Korea Selatan, dan mulai sekarang dengan Indonesia. Tentang masa tinggal jangka pendek untuk tujuan bisnis, dan juga yang melanjutkan lalu lintas ke dan dari negara yang disepakati akan dapat memasuki Jepang mulai November 2020," papar sumber Tribunnews.com Kamis ini (22/10/2020).

Rencana hanya menerima pebisnis yang memiliki masa tinggal selama 72 jam atau kurang untuk "kunjungan sangat singkat", terutama di negara-negara dengan ikatan keuangan yang kuat.

Persyaratan khusus untuk penerimaan termasuk menjalani pengujian virus (tes PCR), tidak menggunakan transportasi umum, dan membatasi tujuan perjalanan, dan jika persyaratan tersebut terpenuhi, masa tunggu 14 hari diharapkan akan dibebaskan nantinya.

Pemerintah sedang bersiap menerapkannya paling cepat bulan November 2020 pengusaha sudah bisa masuk Jepang dengan Visa Bisnis.

"Tentu saja nantinya kemungkinan harus membuat rencana kunjungan kerja/bisnis, surat dari sponsor atau pengundang pengusaha atau organisasi dari Jepang, surat perjanjian/sumpah dari sponsor pengundang dan sebagainya."

Sementara itu buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" baru saja terbit, kisah Ninja asli Jepang yang sangat mendebarkan mengantisipasi kehidupan sehari-hari. Sangat direkomendasikan. Email: info@ninjaindonesia.com.