Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Biden Kritik Langkah Donald Trump Bertemu Kim Jong Un

Capres dari Demokrat Joe Biden mengkritik petahana Donald Trump bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketika Biden Kritik Langkah Donald Trump Bertemu Kim Jong Un
C-SPAN
Live Streaming Debat Capres AS Donald Trump vs Joe Biden, Langsung dari Nashville 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON- Petahana Presiden dari partai Republik Donald Trump dan lawannya dari Demokrat Joe Biden mengadakan debat terakhir di Nashville, Tennessee, pada Kamis malam (22/10/2020) waktu setempat atau Jumat (23/10/2020) WIB.

Setelah saling berdebat mengenai penanganan pandemi Covid-19, Trump dan Biden beralih ke isu kebijakan luar negeri.

Khususnya terkait kebijakan Trump bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Trump menyatakan dirinya dan Kim Jong Un memiliki "hubungan sangat baik."

"Kami memiliki hubungan yang baik," ujar Trump.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan selama pertemuan di sisi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Selatan, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada tanggal 30 Juni 2019.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan selama pertemuan di sisi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Selatan, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada tanggal 30 Juni 2019. (Brendan Smialowski / AFP)

Sementara itu Biden mengritik langkah Trump yang dinilainya melegitimasi Korea Utara yang mengembangkan nuklir.

"Dia melegitimasi Korea Utara. Dia berbicara tentang teman baiknya (pemimpin Kim Jong Un)," ucap Biden.

BERITA TERKAIT

"Dan dia berbicara tentang bagaimana kita lebih baik ketika Korea Utara jauh lebih mampu menembakkan rudal yang mampu mencapai wilayah AS."

Trump menjawab serangan Biden, "Anda tahu apa? Korea Utara - AS tidak dalam perang. Kami memiliki hubungan yang baik."

Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengambil bagian dalam debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020.
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengambil bagian dalam debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Biden kembali berkata, dirinya hanya akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara jika akan benar-benar melakukan denuklirisasi.

"Alasan dia (Kim) tidak akan bertemu dengan Presiden Obama adalah karena Presiden Obama berkata, 'Kami akan berbicara tentang denuklirisasi. Kami tidak akan melegitimasi Anda. Kami akan terus mendorong sanksi yang lebih kuat dan lebih kuat pada Anda.' Itu sebabnya dia tidak akan bertemu dengan kami."

Menurut Trump, tidak ada yang salah dari persahabatan dengan pemimpin negara lain.

"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Hitler sebelum dia menyerbu Eropa. Ayolah," sindir Biden.

Baca juga: Final Debat AS 2020, Ini yang Dikatakan Trump dan Biden tentang Tanggapan Pandemi Covid di New York

Sebelumnya diberitakan Trump mengatakan kepada penasihat kebijakan luar negerinya, dirinya tidak ingin pertemuan lain dengan Kim Jong Un sebelum pilpres AS pada November 2020.

Trump terakhir kali bertemu Kim Jong Un setahun lalu dan tanpa menghasilkan kesepakatan signifikan.

Kedua pemimpin telah menikmati hubungan yang penuh gejolak sejak Trump menjabat.

Sebelum pertemuan puncak bersejarah pertama mereka pada tahun 2018, Trump dan Kim telah bertukar ancaman dan hinaan.

Trump menyebut Kim Jong Un sebagai "manusia roket".

Tetapi setelah bertemu Kim di Singapura, keduanya tampaknya memulai persahabatan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump melintasi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Korea Selatan, setelah Trump secara singkat melangkah ke sisi utara, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada 30 Juni 2019.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump melintasi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Korea Selatan, setelah Trump secara singkat melangkah ke sisi utara, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada 30 Juni 2019. (Brendan Smialowski / AFP)

Pada Januari 2020, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan kepada Axios bahwa pemerintah Trump telah mengontak Korea Utara untuk melanjutkan pembicaraan yang buntu sejak Oktober.

Presiden AS Donald Trump berbincang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Selatan, 30 Juni 2019.

Selama pasang surut hubungan Trump dan Kim Jong Un, ada beberapa momen penting dalam beberapa bulan terakhir ketika Korea Utara melanjutkan tes rudal, dan seorang anggota senior pemerintah Korea Utara menggambarkan Trump sebagai "penghambat" pada Desember setelah Presiden sekali lagi menjuluki Kim 'Rocket Man' pada KTT NATO di London

Bagaimanapun, Presiden Trump telah memberikan Kim izin dalam beberapa bulan terakhir setelah Pyongyang meluncurkan serangkaian uji coba rudal, menunjuk pada penghentian uji coba nuklir sebagai bukti bahwa upaya diplomatiknya berhasil.

Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019.
Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019. (Official White House/Shealah Craighead)

Namun, mantan penasihat keamanan nasionalnya John Bolton secara terbuka menyatakan bahwa tes rudal balistik merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, dan Trump secara terbuka tidak setuju.

Bulan lalu Trump mengirim pesan ulang tahun kepada Kim tetapi komentar publiknya tentang Korea Utara telah diredam dalam beberapa pekan terakhir dan Trump belum men-tweet lagi tentang Kim.

Pada Malam Tahun Baru, Trump menegaskan kembali bahwa dia dengan Kim Jong Un memiliki hubungan yang baik, tetapi juga mengakui bahwa mereka mungkin memiliki agenda yang berbeda.(AP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas