Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER INTERNASIONAL: Istri Potong Alat Vital Suami | Di Balik Kunjungan Menlu AS ke Indonesia

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari istri memotong alat vital suami hingga di balik kunjungan Menlu AS ke Indonesia.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in POPULER INTERNASIONAL: Istri Potong Alat Vital Suami | Di Balik Kunjungan Menlu AS ke Indonesia
Sputnik News
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari istri memotong alat vital suami hingga di balik kunjungan Menlu AS ke Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari seorang istri yang memotong alat vital suaminya setelah ketahuan selingkuh darinya.

Ada pula kabar tentang Singapura yang menghentikan sementara dua penggunaan vaksin dan presiden Erdogan yang meminta rakyatnya memboikot produk Perancis.

Selain itu, kunjungan Menlu AS ke India dan Indonesia nantinya turut mendapat perhatian.

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Sepak Terjang Khabib Nurmagomedov | Profil Pangeran Brunei yang Meninggal

Baca juga: POPULER Ular Lilit Ban Mobil Bikin Macet | Pegawai Kafe Tewas Terikat dan Dibekap di Kolam Buaya

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer internasional:

1. Istri Potong Alat Vital Suami

Ilustrasi kasus pemotongan alat vital.
Ilustrasi kasus pemotongan alat vital. (PIXABAY)

Seorang istri nekat memotong kemaluan suaminya setelah pasangannya itu ketahuan selingkuh. 

Berita Rekomendasi

Hal itu terjadi di Komunitas Appawa, yang berada di luar kota Lau, Nigeria.

Seperti dilansir dari Daily Star, wanita setengah baya itu memotong alat vital suaminya saat mereka tengah tidur.

Dia mengungkapkan, sang suami yang bernama Babangida telah berselingkuh dan menghamili wanita lain.

Sang istri juga menjelaskan kenapa dirinya memotong kemaluan suaminya saat ditanya oleh tetangganya.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Kepergok di dalam Kamar Kos, Ada Pasangan Selingkuh

2. Singapura Hentikan Sementara 2 Vaksin setelah 48 Orang di Korsel Meninggal

Ilustrasi vaksin - Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.
Ilustrasi vaksin - Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. (HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP)

Singapura memutuskan untuk menghentikan penggunaan dua vaksin influenza, SKYCellflu Quadrivalent dan VaxigripTetra, untuk sementara waktu.

Langkah tersebut diambil setelah beberapa orang di Korea Selatan yang menerima vaksin tersebut meninggal dunia.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/10/2020), keputusan tersebut menjadikan Singapura sebagai salah satu negara yang mengumumkan penggunaan vaksin secara terbuka.

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan sebanyak 48 orang meninggal dunia pada Sabtu (24/10/2020) setelah mendapat vaksinasi influenza.

Kendati demikian, Korea Selatan mengatakan tetap akan melanjutkan program vaksinasi tersebut.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: WHO Serukan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga Dunia

3. Menlu AS Kunjungan ke India

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. (FINANCIAL TIMES)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, tiba di New Delhi, India, Senin (26/10/2020).

Mike Pompeo memulai tur Asia empat negara dan akan berfokus pada ancaman yang ditimbulkan China.

Demikian Reuters melaporkan pada Senin (26/10/2020).

Bersama Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dalam kunjungan dua hari tersebut, Pompeo akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi menyusul meningkatnya ketegangan antara India dan China sejak bentrokan perbatasan yang mematikan pada Juni lalu.

India sedang mencari peralatan persenjataan AS di saat cuaca dingin untuk mengatisipasi konflik pecah di Himalaya yang membeku.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Amnesty Internasional Surati Menlu AS Terkait Pemberian Visa kepada Prabowo Subianto

4. Erdogan Serukan Rakyat Turki Boikot Produk Perancis

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (sputniknews.com)

Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pada Senin (26/10/2020) meminta warga Turki untuk memboikot barang-barang Perancis dan mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan agenda "anti-Islam" pemimpin Perancis, Emmanuel Macron.

Untuk hari ketiga, Erdogan mengatakan bahwa presiden Perancis membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental.

Erdogan kembali mengulangi teguran yang menyebabkan Perancis menarik duta besarnya dari Ankara selama akhir pekan, ketika dia menyerukan Turki untuk memboikot produk Perancis.

"Sama seperti mereka mengatakan 'Jangan membeli barang dengan merek Turki' di Perancis, saya menyerukan kepada semua warga saya dari sini untuk tidak pernah membantu merek Perancis atau membelinya," kata Erdogan seperti yang dikutip Reuters.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: MUI Kecam Pernyataan Presiden Perancis yang Dianggap Bangkitkan Gerakan Islamophobia

5. Kunjungan Menlu AS ke Indonesia

Mike Pompeo akan menuju ke Pyongyang pada awal misi diplomatik keliling dunia yang juga akan membawanya ke Brussels dan pertemuan puncak penting NATO.
Mike Pompeo akan menuju ke Pyongyang pada awal misi diplomatik keliling dunia yang juga akan membawanya ke Brussels dan pertemuan puncak penting NATO. (AFP)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, akan mengunjungi Indonesia pekan ini.

Kunjungan Pompeo ke Jakarta akan menjadi perjalanan akhir kunjungan ke luar negeri dari 25 hingga 30 Oktober  2020 mulai di India, Sri Lanka, dan Maladewa.

Apa makna politik di balik kunjungan Menlu AS ke Indonesia?

Rencana Menlu AS Michael Pompeo akan datang ke Indonesia ada setelah Menhan Prabowo mengunjungi AS baru-baru ini.

"Menjadi pertanyaan di masa pandemi Covid-19 ini dan mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden di AS, mengapa para pejabat AS intens berhubungan dengan para mitranya di Indonesia," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana kepada Tribunnews.com, Senin (26/10/2020).

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas