Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Raksasa kedirgantaraan Amerika Serikat (AS) Boeing dan mitranya menggelontorkan dana 46,3 miliar dolar AS untuk program jet tempur mereka di Kanada.

Pengumuman itu muncul saat Boeing bersama konsorsium yang dipimpin Lockheed Martin dan SAAB AB, bersaing mendapatkan kontrak pemerintah Kanada untuk memasok armada jet tempur generasi berikutnya ke negara itu.

"Melalui lima perjanjian baru, Boeing dan mitra kedirgantaraan Kanada bersiap untuk mengirimkan 46 miliar dolar AS
dan menyediakan hampir 250.000 pekerjaan bagi perekonomian Kanada," seperti yang dimuat dalam pernyataan resmi Boeing, pada Selasa kemarin.

Upaya untuk mengganti armada jet tempur Kanada yang 'sudah tua' telah berlangsung selama beberapa dekade.

Namun pemerintah negara itu berturut-turut gagal memenuhi permintaan Royal Canadian Air Forces untuk pesawat baru.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (28/10/2020), Kanada menjadi salah satu negara yang memasuki negosiasi pembelian pesawat pembom siluman F-35 Lightning II dari Lockheed Martin.

Pada akhirnya, program F-35 ini mengalami kemunduran besar, termasuk karena adanya biaya penggelembungan dan pengiriman yang tertunda.

Perlu diketahui, kontrak F-35 dengan Lockheed Martin dibatalkan pada tahun 2016, hal ini membuat Kanada harus membayar biaya pembatalan yang besar.

Sejumlah pemasok Kanada untuk pengembangan F-35 ini pun dikeluarkan dari proyek tersebut.

Evaluasi awal proposal ini diharapkan selesai pada 2021, dengan kemungkinan kontrak akan diberikan pada 2022.

Menurut laporan, perkiraan biaya pembelian jet tempur ini antara 11,2 miliar hingga 14,2 miliar dolar AS.

Pengiriman pesawat pertama diharapkan paling cepat pada tahun 2025.