Mengenal Shandong, Kapal Induk Pertama Buatan China yang Siap Perang
Dalian Shipbuilding memulai pembuatan kapal induk sepanjang 315 meter ini lima tahun lalu, tepatnya Maret 2015.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Shandong, kapal induk pertama yang China buat di dalam negeri, telah menyelesaikan uji coba reguler dan misi pelatihan di laut yang berfokus pada pertempuran sebenarnya.
Kapten Senior Lai Yijun, Komandan Shandong, mengatakan, pengujian dan pelatihan termasuk dukungan penerbangan, pengendalian kerusakan, dan tanggap darurat.
"Kami fokus pada pertempuran yang sebenarnya dan telah secara efektif menguji kinerja senjata di kapal," kata Lai kepada CCTV, Selasa (27/10), seperti dilansir Global Times.
"Pengujian dan pelatihan menunjukkan kinerja inti kapal induk Shandong meningkat," ujar dia.
Baca juga: Presiden Taiwan Puji Aksi Heroik Para Pilot Angkatan Udaranya Cegat Pesawat Tempur China
Kapal Induk Shandong
Pada Juni lalu, siaran CCTV menunjukkan tujuh Shenyang J-15 di atas kapal induk Shandong serta latihan take-off dan landing jet tempur berjulukan Hiu Terbang tersebut.
Pada 17 Desember 2019, China secara resmi menugaskan Shandong ke Angkatan Laut PLA dalam sebuah upacara yang Presiden Xi Jinping hadiri, setelah lebih dari delapan belas bulan uji coba laut.
Lima fakta tentang Shandong
Seperti kakaknya kapal induk Liaoning, Pemerintah China mengambil nama Shandong dari provinsi di Timur Laut negeri tembok raksasa.
Shandong melakukan misi pertamanya yang dilaporkan pada 26 Desember 2019, setelah ditugaskan ke Angkatan Laut PLA seminggu sebelumnya. Kapal induk itu berlayar melalui Selat Taiwan.
Dalian Shipbuilding memulai pembuatan kapal induk sepanjang 315 meter ini lima tahun lalu, tepatnya Maret 2015.
Ini adalah pencapaian tonggak lain untuk Angkatan Laut PLA.
Memang, kemampuan kapal induk China masih jauh dari kapal induk milik Angkatan Laut AS. Tapi, bisa sebagai batu loncatan ke kekuatan yang lebih kuat, titik prestise nasional, dan berpotensi untuk misi ekspedisi di luar negeri.
Nah, berikut lima hal yang menonjol dari kapal induk Shandong menurut The National Interest:
1. Kapal induk kedua China, tapi yang pertama Tiongkok bangun sepenuhnya di negera mereka
Kapal induk Shandong mengadopsi desain dasar Varyag yang kini menjelma menjadi kapal induk Liaoning. China membeli Varyag dari galangan kapal Ukraina.
Tapi, Ukraina juga mentransfer cetak biru kapal itu. Itu memungkinkan arsitek China untuk mengubah desainnya agar lebih optimal untuk perannya dalam Angkatan Laut PLA.
2. Bisa membawa lebih banyak pesawat tempur dibanding Liaoning.
Kapal induk Liaoning hanya bisa membawa 36 pesawat, termasuk 24 jet tempur J-15. Sementara Shandong sanggup menggendong 44 pesawat, termasuk 32 jet tempur.
Hanya, kemungkinan besar kapal induk Shandong akan membawa jet tempur dengan sistem serangan elektronik J-15D yang dilengkapi pod pengacau. J-15D sudah terlihat di dek Shandong pada 2018.
3. Memiliki radar baru yang canggih.
Radar active electronically scanned array (AESA) terpasang di kapal induk Shandong, dengan empat antena menghadap ke arah yang berbeda.
AESA pada dasarnya adalah standar emas saat ini dalam radar, karena memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap gangguan.
Radar yang berkualitas sangat penting untuk memberi operator kontrol lalu lintas udara, mengoordinasikan operasi tempur, dan mendeteksi ancaman yang masuk.
4. Membawa helikopter tempur canggih
Kapal induk Shandong membawa Helikopter ZH-18J yang memiliki radar yang kuat, yang bisa memberikan peringatan dini terhadap pesawat tempur dan rudal musuh yang datang.
Radar di helikopter ZH-18J menjadikan lebih efektif dan meningkatkan kemungkinan kapal induk Shandong untuk menghindari serangan.
Beberapa komentator menyebutkan, kapal induk Shandong akan membawa pesawat radar udara KJ-600, yang sangat mirip dengan E-2 Hawkeye milik AS.
Pesawat KJ-600 akan lebih unggul dari helikopter ZH-18J karena mampu terbang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih jauh. Tapi, masih ada banyak keraguan, pesawat bertenaga turbo-prop ini bisa lepas landas dari Shandong.
Selain itu, kapal induk Shandong membawa helikopter ZH-18F yang dilengkapi torpedo, sonar, dan radar pencarian permukaan yang bisa bisa periskop yang menonjol, untuk memburu kapal selam musuh.
Itu adalah misi penting karena perlombaan senjata kapal selam yang saat ini terjadi di Pasifik, dan siluman akustik superior kapal selam Virginia juga Ohio yang bertenaga nuklir milik Angkatan Laut AS.
5. Batu loncatan untuk membangun armada kapal induk yang lebih besar
Shandong mungkin menjadi satu-satunya kapal induk Tipe 002 yang bergabung di Angkatan Laut PLA. Sebab, dua kapal induk yang saat ini China bangun akan lebih besar.
China membuat Shandong untuk membangun pengalaman dalam pembuatan jenis kapal yang belum pernah mereka bikin sebelumnya, dan memberi lebih banyak waktu untuk melatih pilot juga awak dalam operasi kapal induk.
Namun, untuk saat ini, Shandong akan menjadi pusat perhatian dalam operasi PLA di Laut China Selatan dari yang berlayar dari pangkalan di Sanya, juga dekat dengan pangkalan utama kapal selam rudal balistik nuklir.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id