Wanita Nyaris Buta Setelah Mentato Bola Matanya Jadi Biru
Karena tato sklera, tato pada bagian putih mata yang dilakukannya, Luke mengaku sempat buta selama 3 minggu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Seorang wanita Australia bernama Amber Luke (25) berbagi foto dirinya yang penuh tato di laman media sosial Twitter dan Instagram.
Dengan tato yang menutup hampir seluruh kulit di tubuhnya, Luke mengungkap bagaimana modifikasi senilai 120.000 dollar AS itu mengubahnya menjadi 'naga putih bermata biru' dengan tato berwarna biru yang terdapat di bagian putih mata dan lidahnya yang terbelah seperti naga.
Karena tato sklera, tato pada bagian putih mata yang dilakukannya, Luke mengaku sempat buta selama 3 minggu.
Baca juga: Gara-gara Tato di Tubuh di Usia 13 Tahun, Nia Ramadhani Nyesal Nyaris Gagal Sanding Anak Konglomerat
Selain menato seluruh kulitnya, Luke juga memamerkan bagaimana perubahan bentuk fisiknya sebelum dan sesudah operasi pembesaran payudara dan bokong.
Semua itu dilakukan Luke karena selama ini dia merasa depresi dan membenci dirinya sendiri.
Dikutip dari Yahoo, Luke mengatakan, "Saya mati rasa, saya membenci diri saya sendiri. Sebagian besarnya, kebencian itu terasa sangat mendalam dan menyiksa saya."
Namun sekarang, setelah dia mengubah tubuhnya, dia merasa bangga dengan dirinya.
Menurut Luke, dia adalah wanita kuat yang tahu betul apa yang dia inginkan.
Banyak pengikutnya di media sosial yang mendukung dan memberikan pujian. "Luar biasa, kamu adalah sebuah karya seni!" tulis seseorang dalam unggahan baru-baru ini.
Meski modifikasi tubuh sangat populer di beberapa kalangan masyarakat dunia, para ahli memperingatkan bahayanya bagi kesehatan.
Dr Edward S Lee, seorang profesor bedah di Sekolah Kedokteran Rutgers, New Jersey mengatakan bahwa pembedahan adalah tantangan bagi pasien sehat.
"Operasi pembentukan tubuh yang lebih besar seperti operasi pembesaran payudara, kami membandingkannya dengan lari maraton, Anda perlu beberapa bulan untuk dapat pulih."
Dr Lee juga mengatakan bahwa setiap operasi memiliki risiko komplikasi termasuk infeksi.
Misalnya, jika seseorang menato bagian tubuhnya lalu langsung memasang implan payudara dengan jarak waktu yang relatif singkat maka hal itu meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, praktisi pembedahan biasanya bukan orang-orang yang punya lisensi atau izin. Bahan-bahan yang digunakan pun dipertanyakan.
Pembelahan lidah seperti yang dilakukan Luke juga disebut sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan pendarahan ketika operasi.
Tato sklera, alias tato mata bagian putih juga sangat berbahaya.
Nyaris buta
Dikutip dari Yahoo, dokter mata dari UCLA Health, Viian Shibayama mengatakan bahwa tato bagian putih mata sangat berbahaya.
“(Tindakan) itu melibatkan pengangkatan permukaan tipis mata yang disebut konjungtiva, yang melindungi permukaan mata. Itu bisa menyebabkan infeksi, perforasi dan kebutaan." papar Dr Shibayama.
Dia menyarankan, "Jangan lakukan itu."
Lee mendesak orang-orang yang tertarik dengan modifikasi tubuh, khususnya modifikasi tubuh yang ekstrem untuk berpikir keras sebelum melakukannya.
"Ini permanen," katanya. “Anda tidak bisa membatalkan tato sklera.”
Amber yang menyebut dirinya 'Blue Eyed White Dragon' itu mengatakan prosedur yang paling berbahaya adalah memasukkan tinta biru pada bola matanya.
Dia mengatakan prosedur itu sangat menyiksa dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
"Aku bahkan tidak bisa menggambarkan kepadamu seperti apa rasanya."
"Hal terbaik yang bisa kukatakan, begitu bola matanya ditembus dengan tinta, rasanya seperti dia (seniman tato) mengambil 10 keping kaca dan menggosoknya di mataku," kata Amber pada Barcroft TV beberapa waktu lalu.
"Itu dilakukan empat kali untuk satu mata, itu sangat brutal."
"Sayangnya, seniman saya terlalu jauh ke dalam mata saya. Jika prosedur bola mata dilakukan dengan benar, Anda tidak seharusnya buta," katanya.
Amber diketahui mengalami kebutaan selama tiga minggu setelah mendapatkan suntikan warna untuk matanya.
"Saya buta selama tiga minggu, itu sangat brutal."
Amber memiliki rencana untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan tato pada Maret 2020 mengatakan ia tidak ingin mendapatkan modifikasi ekstrem lagi.
"Saya tidak berencana untuk memodifikasi tubuh lagi dengan ekstrem."
"Tidak ada lagi pembelahan lidah, tidak ada lagi tato bola mata."
Sumber: Intisari/Kompas.com